Exporia adalah wujud program Expo Ragam Inovasi Desa oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I tahun akademik 2022/2023 Universitas Diponegoro. Acara yang menggelar inovasi dan pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Sukoharjo sukses terlaksana di Gedung Olahraga Desa Toriyo pada Rabu (08/02). Acara dihadiri perwakilan beberapa jajaran pemerintah daerah setempat. Program menarik ini juga nantinya akan turut mendukung Pemda dalam kompetisi Sukoharjo Innovation Award dimana memajang beragam produk unggulan dan inovatif dari masing-masing desa terkhusus di kecamatan Bendosari dan Nguter. Pada setiap standnya diwakilkan mahasiswa Undip dari berbagai jurusan sebagai hasil pembuktian program KKN. Jumlah mahasiswa KKN Undip yang turut berpartisipasi di Kecamatan Bendosari sebanyak 123 mahasiswa dan dari kecamatan Nguter sejumlah 122 mahasiswa.
Program inovatif unggulan Mahasiswa KKN Tim I Undip di kecamatan Bendosari yang keseluruhan berjumlah 13 desa, salah satunya memberikan pendampingan produksi dan pemasaran sabun cuci piring “SRINGS” di desa Manisharjo oleh Self Help Group (SHG) Manis Mandiri sebagai upaya peningkatan perekonomian warga setempat melalui pembuatan sabun pencuci piring yang 80% berbahan alam campuran dari jeruk dan daun pandan. Awalnya Self Help Group (SHG) Manis Mandiri merupakan kelompok penyandang disabilitas yang berada di Desa Manisharjo dengan kegiatan yang telah dilakukan meliputi pelatihan pembuatan keripik jamur, bayam, dan lain sejenisnya. Sebelum mahasiswa KKN Undip hadir, pelatihan tersebut sempat terhenti, sehingga tidak ada perkembangan. Untuk melanjutkan pelatihan tersebut,Undip hadir melalui program Kuliah Kerja Nyata untuk memberikan pendampingan.
Sementara Mulyadi, kader Self Help Group (SHG) Manis Mandiri membenarkan untuk tahap promosi dan pemasaran dibantu mahasiswa Undip via Whatsapp dan offline (seperti, door to door), secara masif yakni pemasaran sudah dilakukan ke berbagai tempat di Desa Manisharjo, Dinas-dinas dan Instansi di Kabupaten Sukoharjo dan Semarang. Alhamdulillah, Produk “SRING” sudah terjual 125 botol, dengan harga jual Rp. 2.500 per 100 ml dan Rp. 6.500 untuk kemasan 400 ml.
Saat menyempatkan kunjungan ke rumah produksi, perwakilan dari Undip yakni Dr. Nurjazuli, S.KM., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat; Dr. dr. Sri Winarni, M.Kes. sebagai Koordinator Kabupaten Sukoharjo; Ir. Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM., bersama Kepala Desa Manisharjo, Retno Wahyudi dan Maryanto selaku pendamping SHG Manis Mandiri, yang sebelumnya merupakan Ketua SHG Manis Mandiri. Maryanto sempat menyebutkan bahwa warga yang tergabung dalam SHG Manis Mandiri memiliki semangat luar biasa dan kepercayaan diri tinggi meski dengan keterbatasan fisik tidak menyurutkan berwirausaha dengan disertai atensi dari Kepala Desa dan dukungan pemasaran ke Dinas/ Instansi Pemerintah, Akademisi serta bantuan Media melalui inovasi pengembangan jeruk nipis dan pandan. Inovasi akan bisa berkelanjutan jika bahan baku tersebut didapat dari bahan baku lokal (bukan dari luar daerah). Kendala yang dihadapi dalam pewarnaan komposisi antara campuran jeruk nipis dengan pandan yang kurang maksimal, akhirnya menggunakan daun pandan jenis pewarna bukan pandan wangi. Untuk aroma agar lebih identik asli diambil dari buah jeruk nipis.