Dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Semarang pada tanggal 2 Mei, Pemerintah Kota Semarang melaksanakan kick off Urban Farming Champion pada tanggal 28 Januari 2023 yang dilaksanakan hingga Bulan Mei 2023.
Kegiatan Urban Farming merupakan salah satu upaya mendorong peran serta masyarakat dalam pemanfaatan lahan-lahan sempit untuk mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Kecamatan, Kelurahan serta Sekolah (SD dan SMP) se-Kota Semarang.
Sebagai penunjang dalam kegiatan Urban Farming Champion ditunjuklah juri-juri yang berasal dari tim Praktisi yaitu Pratomo (Direktur Eksekutif Yayasan Obortani Kota Semarang), Yudit Krismaryani (CV Bintang Permana), tim akademisi yaitu Prof. Dr. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. (Guru besar Bidang Ilmu Lingkungan FMIPA UNNES), Septrial Arafat, S.P., M.P. (Dosen Program Studi Agroekoteknologi FPP Undip), dan tim Dinas Pertanian Kota Semarang yaitu Mego Barbarito dan Nur Kholis (BPTPH Provinsi Jawa Tengah).
Kegiatan penjurian yang diikuti OPD, Kecamatan, dan Kelurahan berlangsung dalam 3 tahap seleksi, yaitu seleksi tahap 1 (administrasi, berkas, foto, dan video), kemudian seleksi tahap 2 (observasi demplot) kunjungan ke lokasi kegiatan, dan seleksi tahap 3 (presentasi peserta melalui zoom meeting). Adapun kegiatan penjurian yang diikuti pada tingkatan SD dan SMP hanya berlangsung 2 tahap, yaitu tahap 1 (administrasi, berkas, foto, dan video), dan seleksi tahap 2 (observasi demplot) kunjungan ke lokasi kegiatan.
Seleksi tahap pertama telah dilakukan pada tanggal 6-10 Maret 2023 kemudian seleksi tahap kedua dilaksanakan pada 13-16 Maret 2023, dan seleksi tahap ketiga dilaksanakan pada tanggal 11-12 April 2023.
“Potensi besar urban farming adalah mendorong peran serta masyarakat perkotaan untuk mencegah krisis pangan global, meningkatkan kenyamanan hidup dan nilai estetika di wilayah perkotaan, optimalisasi pemanfaatan lahan bagi pertumbuhan ekonomi dan untuk menjamin kelestarian sumberdaya alam atau lingkungan hidup, dan menjadikan Kota Semarang sebagai tujuan wisata yang menunjang peningkatan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat,” ungkap dosen muda tersebut di akhir sesi.