Biro Komunikasi dan Bisnis Universitas Diponegoro menggelar Sosialisasi Keamanan Siber Tahun 2023, Selasa (13/6) di Gedung Prof.Soedarto, S.H. Undip Tembalang.
Sosialisasi diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dimana era digital saat ini serangan siber menjadi ancaman yang semakin besar bagi individu, perusahaan, dan organisasi di seluruh dunia. Sehingga diperlukan keamanan siber sebagai tindakan untuk melindungi sistem, jaringan, perangkat, dan data dari serangan atau akses yang tidak sah. Serangan siber dapat berasal dari berbagai sumber seperti peretas yang dapat menyebabkan kerusakan serius jika tidak diatasi dengan cepat dan efektif.
Serangan siber dapat merusak reputasi, menyebabkan kerugian finansial, dan bahkan dapat mengancam keamanan nasional sehingga penting sekali untuk memahami apa itu keamanan siber.
Dalam sambutannya, Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D. selaku Wakil Rektor Komunikasi dan Bisnis menyampaikan keamanan siber sangat penting, semakin banyaknya data yang disimpan di internet dan penggunaan teknologi yang semakin luas berarti semakin tinggi risiko keamanan siber.
“Keamanan siber adalah upaya untuk melindungi data dan sistem dari serangan siber, kita akan celaka jika tidak memiliki ilmunya karena itu kita harus belajar tentang keamanan siber dari narasumber-narasumber kita. Kondisi pandemi Covid-19 mendorong semua kegiatan dilakukan secara online dengan sistem digital. Pembangunan sistem informasi sangat cepat tetapi belum memikirkan keamanan, perlindungan data dan keamanan siber, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa data dan sistem tetap aman dan terlindungi,” kata Prof. Budi.
Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi ini yaitu AKP A. Endro Prabowo (Panir Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jateng) dan Muhammad Ismu Hadi, S.ST. (Sandiman Badan Siber dan Sandi Negara).
Endro Prabowo menyampaikan meningkatnya penggunaan internet memiliki risiko semakin masifnya ancaman peretasan. Sehingga kita harus selalu waspada dan tetap berhati-hati, jangan pernah mengungkapkan informasi rahasia melalui email, obrolan pesan teks, secara langsung atau melalui telepon ke pihak-pihak yang tidak dikenal serta jangan mudah tergoda terhadap situs maupun email yang menjanjikan sesuatu.
“Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bertahan dari serangan aplikasi diantaranya melawan serangan aplikasi dengan menulis kode yang solid, selalu perbarui semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, dan jangan abaikan permintaan pembaruan. Ingatlah bahwa tidak semua program diperbarui secara otomatis,” ungkapnya.
Sementara Muhammad Ismu Hadi menjelaskan mengenai data breach adalah peristiwa yang dengan sengaja mengungkapkan data/informasi sensitif karena serangan siber. Sedangkan Data leak adalah sebuah kondisi pengungkapan data/informasi yang tidak disengaja atau disengaja, baik in transit atau at rest. (LW/Titis-Humas)