Tim Circle Daksha FT UNDIP Raih Juara 1 pada National Concrete Competition Civil Carnival Competition 7.0

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Universitas Diponegoro. Tim Circle Daksha Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (FT Undip) berhasil meraih Juara 1 di kategori National Concrete Competition dalam kompetisi bertajuk Civil Carnival Competition 7.0 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang dimulai pada tanggal 26 Januari hingga 08 Juni 2023. Acara tersebut bertempat di Aula Badinguzaman Fakultas Teknik dan Sains UMP dan diikuti oleh 180 tim dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.

Tim Circle Daksha yang terdiri atas Zulfa Izza Nugroho, Salsalbila Yowinda Putri, dan Hilmy Ammar Albaihaqi berhasil memenangkan kompetisi ini setelah membawakan inovasi dalam bentuk penggunaan limbah baja sebagai bahan baku material beton yang ramah lingkungan dan tahan tekanan tinggi. Limbah baja ground granulated blast-furnace slag (GGBFS) merupakan limbah hasil pembakaran tanur tinggi pada produksi baja yang seringkali tidak dimanfaatkan lebih lanjut oleh perusahaan-perusahaan baja di Indonesia sehingga berpotensi untuk mencemari lingkungan. Melihat hal tersebut, Tim Circle Daksha berinovasi untuk memanfaatkan limbah ini sebagai bahan pembuatan beton, di mana GGBFS memiliki sifat fisik yang menyerupai semen sehingga dapat digunakan untuk membuat beton yang ramah lingkungan namun lebih kuat dari beton konvensional. “Keunggulan dari tim kami karena inovasi tersebut (penggunaan GGBFS dalam pembuatan beton) masih sangat minim dibahas pada jurnal ataupun dikaji lebih lanjut di Indonesia,” ujar Zulfa Izza Nugroho, ketua tim Circle Daksha.

Ia juga menambahkan, dalam kompetisi ini para peserta diharuskan untuk memberikan inovasi yang dapat menciptakan beton berkualitas tinggi dengan kuat tekan yang tinggi dan mudah diaplikasikan dalam skala besar. Dengan inovasi yang mereka tawarkan, Tim Circle Daksha berhasil menciptakan beton dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih ekonomis dibandingkan beton konvensional. “Dengan proporsi yang sama dengan beton konvensional, beton kami lebih kuat tekan dan propertinya jauh lebih baik dibandingkan beton konvensional. Terlebih beton ini mudah diimplementasikan dalam skala besar sehingga lebih menguntungkan karena lebih ekonomis dan sifat betonnya yang lebih baik,” ujarnya.

Zulfa berujar bahwa ia dan tim sangat bersyukur karena bisa memenangkan kompetisi kali ini. Ia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari dosen serta Laboratorium Teknologi dan Bahan Departemen Teknik Sipil Undip karena telah memberikan banyak bantuan untuk persiapan mereka dalam mengikuti perlombaan kali ini. “Kami sangat bersyukur karena setelah beberapa lomba yang kami ikuti sebelumnya, kami akhirnya berhasil meraih juara 1. Hal ini tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing serta tim Laboratorium Teknologi dan Bahan yang telah banyak membantu kami,” tutur mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2021 ini.

Ia berharap, dengan kemenangan ini, mahasiswa teknik lainnya bisa termotivasi untuk berani mengikuti perlombaan dan tidak takut untuk gagal agar bisa mendapatkan pengetahuan baru dari pengalaman tersebut. “Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa memelajari berbagai cara dan celah untuk dijadikan evaluasi tim agar bisa lebih solid ke depannya.”

Berita disadur dari Departemen Teknik Sipil Undip

Share this :

Category

Arsip

Related News