Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro (FKM Undip) telah berhasil menginisiasi pembentukan forum pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di tempat-tempat umum dan didanai sepenuhnya oleh One Health Research and Training Award, SEAOHUN 2023. Inisiatif Fakultas Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang untuk membentuk forum pengendalian DBD di tempat-tempat umum merupakan langkah awal yang sangat penting dalam penanggulangan DBD.
Dalam upaya ini, Fakultas Kesehatan Masyarakat menggunakan pendekatan sistem One Health yang menekankan pentingnya keterjalinan antar pihak terkait dalam pengendalian DBD. Namun, masih terdapat kelemahan dalam jejaring antar sektor dan belum ada kolaboratif networking dalam penanggulangan DBD yang bergerak di Community Base seperti sekolah, tempat pariwisata, masjid, dan tempat umum lainnya. Padahal, tempat-tempat tersebut memiliki potensi sebagai tempat perindukan vektor dan tempat terjadinya infeksi DBD.
Dr. Ir. Martini. M.Kes., Project Leader, menyampaikan pada sambutannya di workshop Comprehensive Consolidation of The One Health System in DHF Control Through a Community-Based Approach di Hotel Grasia 18-19 Desember 2023, “Perlu penanganan multisector dan multiaction strategi dalam pencegahan DBD dengan pendekatan One Health. Tugas pengendalian tidak hanya dibebankan di sektor Kesehatan namun juga lintas sektor dan antar pihak sehingga semuanya dapat memahami bahwa pengendalian penyakit terutama DBD dapat dikerjakan secara bersama sesuai peran masing-masing”.
Dalam rangka meningkatkan keterjalinan antar sektor dalam penanggulangan DBD, kolaborasi networking di Community Base seperti sekolah, tempat pariwisata, masjid, dan tempat umum lainnya sangat penting. Hal ini akan memperkuat pendekatan One Health dalam pengendalian DBD dan memastikan bahwa pengendalian penyakit terutama DBD dapat dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan peran masing-masing sektor.
Forum yang dibentuk diberi nama Laskar Besti yang berasal dari kepanjangan Bersama Berantas Jentik. Laskar Besti adalah kelompok orang yang memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus khusus di tempat-tempat umum seperti sekolah, pasar, tempat wisata, stasiun, terminal, dan tempat ibadah (Gereja, Masjid, Kelenteng, Wihara). Keanggotaan Laskar Besti terdiri dari para pengelola atau penanggung jawab masing-masing tempat umum tersebut.
Pada tanggal 19 Desember 2023, secara resmi Laskar Besti dilantik secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD. Sebelumnya, selama dua hari berturut-turut, para anggota Laskar Besti diberikan pelatihan mengenai penyakit DBD, vektor penyebaran, langkah penanggulangan, serta cara menjadi Laskar Besti yang baik. Selain itu, para calon Laskar Besti juga mempraktekan secara langsung bagaimana melakukan survey jentik pada tempat perindukannya dan menginput hasilnya pada sistem pelaporan yang ada pada Dinkes Kota Semarang. Laskar Besti juga akan menjadi berturut serta dalam penanggulangan kasus DBD di Kota Semarang, sejalan dengan program-program yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Semarang.