Digitalisasi peta merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam era modern yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengubah data spasial menjadi format digital. Dengan adanya digitalisasi peta membuat masyarakat lebih mudah untuk mengakses, serta pembagian informasi yang lebih cepat dan integrasi dengan teknologi lain seperti sistem informasi geografis untuk menganalisa lebih lanjut.
Sebagai bentuk dukungan terhadap era digitalisasi, Nanda Irham mahasiswa Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan Universitas Diponegoro wujudkan peta batas administari RT di Desa Wonosari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Dalam pembuatannya, mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa dan berhasil menciptakan alat navigasi administratif yang tidak hanya memudahkan warga setempat namun juga membuka pintu pemahaman bagi pendatang dari luar desa.
Kegiatan ini diawali dengan dua hari survei lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa KKN menggunakan Avenza Maps untuk mengumpulkan data dan memvalidasi informasi yang diperlukan. Selain itu, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan pihak desa setempat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang struktur administratif RT. Saat proses pengolahan, mahasiswa KKN juga melakukan konsultasi dengan perangkat desa. Perangkat desa memberikan wawasan berharga terkait kondisi lapangan yang mungkin tidak terpantau oleh teknologi, sehingga peta yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan Desa Wonosari.
Setelah peta jadi dalam bentuk cetak, pada Senin (5/02) mahasiswa KKN memberikan peta kepada perangkat desa setempat. Sebelumnya, mahasiswa KKN memberikan penjelasan secara rinci tentang cara membaca peta dan fungsinya. Inisiatif ini diambil agar peta tidak hanya menjadi lembaran kertas yang tidak bermakna, melainkan alat yang berguna bagi masyarakat.
Pemberian peta ini memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan adanya peta batas administrasi RT, masyarakat Desa Wonosari kini memiliki sumber informasi yang jelas dan mudah diakses. Mereka dapat dengan cepat mengetahui batas wilayah administratif mereka, memahami struktur RT, dan mengakses fasilitas umum dengan lebih mudah. Selain memberikan manfaat bagi warga lokal, peta ini juga menjadi panduan yang sangat berguna bagi pendatang dari luar desa. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang batas administrasi RT, pendatang dapat dengan mudah mengakses fasilitas umum dan berintegrasi dengan komunitas setempat.
Pembuatan dan pemberian peta batas administrasi RT di Desa Wonosari bukan hanya sebuah kegiatan KKN biasa. Ini adalah langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat dengan informasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Proyek ini juga mencerminkan kolaborasi yang sukses antara mahasiswa KKN dan perangkat desa, menghasilkan solusi yang bermanfaat dan berkelanjutan untuk seluruh komunitas. (Nanda)
Penulis : Nanda Irham Husnul (Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan – Sekolah Vokasi)