, ,

Hanif Wening, Mahasiswa SV UNDIP Punya 6 Paten 4 HKI Hingga Inovasi Capstone Design Pra Rancangan Pabrik Soda Ash

Sebagai mahasiswa dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang kompeten melalui penelitian terapan, Hanif Wening Nissa Aulia yang akrab disapa Wening mampu menunjukkan capaian luar biasa dengan inovasinya hingga mengantongi 6 (enam) Paten dan 4 (empat) HKI selama dirinya berkuliah di Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri dari tahun 2020.

Salah satu inovasinya yakni Capstone Design berupa perancangan pabrik Soda Ash. Dapat diketahui Capstone Design sebagai puncak dari pengalaman mahasiswa sarjana untuk mengembangkan keterampilan teknik dalam penerapan praktis, menggabungkan teori dan pengalaman bersama dengan penggunaan pengetahuan dan keterampilan lainnya yang relevan.

Adapun Soda Ash atau natrium karbonat merupakan natrium netral dari asam karbonat yang memiliki peranan penting sebagai bahan baku di berbagai industri seperti industri kaca, industri detergen.

Berawal dari pemikiran mengenai belum adanya pabrik soda ash di dalam negeri dimana kebutuhan akan permintaan soda ash dalam negeri sangat tinggi dan akan terus meningkat yang ditandai dengan adanya impor soda ash dengan jumlah mencapai 800.000 ton/tahun.

Dengan arahan dan dukungan dari salah satu dosen TRKI SV UNDIP yaitu Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., maka prarancang pabrik soda ash berkapasitas 150.000 ton/tahun direncanakan untuk memenuhi kebutuhan soda ash dalam negeri. “Bahan baku NaOH berasal dari PT. Asahimas Chemical dan gas CO2 dari PT. Samator Gas Cilegon. Pabrik ini akan didirikan di daerah Kawasan Industri Cilegon, Banten,” terang Wening.

Wening menyebutkan proses produksi untuk pabrik soda ash dengan menggunakan karbonasi karena memilliki kondisi operasi yang rendah, produk samping yang dihasilkan berupa air, sehingga dampak terhadap lingkungan lebih rendah. Reaksi proses produksi soda ash ini terjadi secara eksotermis di absorber dengan kondisi operasi temperatur 70 ºC dan tekanan 1 atm.

“Hasil produk bawah absorber berupa larutan Na2CO3 dan air yang kemudian akan dievaporasi dan dikristalisasi dalam evaporator cryztallizer. Kristal soda ash yang terbentuk akan di pisahkan dari mother liquor-nya dengan alat centrifuge. Kristal soda ash di keringkan di rotary dryer pada ukuran 100 mesh dengan ball mill dan vibrating screen kemudian kristal soda ash disimpan di product storage,” lanjutnya.

“Unit pendukung proses terdiri dari unit penyedia dan pengolahan air, unit penyedia udara tekan, steam dan listrik. Selain itu, dilengkapi dengan unit pengolahan limbah, unit pengendali pencemaran air dan udara serta laboratorium analisa,” ucap Wening.

Wening menjelaskan pula bahwa bentuk perusahaan dari pabrik ini berupa perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) memiliki jumlah karyawan 312 orang dengan karyawan proses sebanyak 233 orang untuk mengoperasikan pabrik selama 24 jam/hari dalam 330 hari/tahun. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri atas karyawan shift dan karyawan nonshift.

“Dari hasil analisis ekonomi diperoleh bahwa pabrik soda ash ini memerlukan investasi modal tetap (fixed capital Investment) sebesar USD 55.601.613,51 dengan modal kerja (working capital Investment) sebesar USD 33.315.804,92. Pabrik soda ash ini memperoleh POS (profit on Sales) sebelum pajak dan setelah pajak sebesar 34,07% dan 15,28%. ROI (return of Investment) sebelum pajak dan sesudah pajak 34,07% dan 25,55%. BEP dan SDP masing-masing sebesar 48,16% dan 29,90%. IRR sebesar 13,89%. Berdasarkan analisis ekonomi tersebut, pabrik soda ash dengan kapasitas 150.000 ton/tahun layak untuk didirikan dan memiliki peluang bisnis yang baik,” paparnya.

Sekilas capaian riset dan inovasi yang berhasil dikantongi Wening berupa 6 (enam) Paten Granted sederhana yang terdaftar dengan judul invensinya yakni  “Proses Ekstraksi Enzimatis Senyawa Fitokimia Daun Salam Menggunakan Isolat Rumen Teramobilisasi” (Paten no S00202309590); “Formula Gel Pengharum Ruangan Alami Aroma Bergamot dan Kenanga Berbasis Karagenan dan Glukomanan” (Paten no S00202403234); “Formula Masker Rambut dari Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus)” (Paten no S00202403230); “Metode Preparasi Adsorben Hidrogel dari Kitosan Termodifikasi Vanilin” (Paten no S00202403233); “Metode Kopresipitasi Biosorben Magnetit Termodifikasi Biji Pepaya (Carica Papaya L.)” (Paten no S00202403247) dan “Formula Serum Gel Berbahan Alami dari Daun Binahong (Anredera cordifolia)” (Paten no S00202403234).

Begitu pula 4 (empat) HKI diantaranya meliputi no EC002023126219 (Cemilan Pedas, Gurih dan Nagih–Maqaroni Seblak MS Premium), no EC002023126217 (Jajanan Sehat RISAYO-Risol Sayur Mayo, Lezat dan Bergizi), no EC00202347568 (Distilasi 2), dan no EC00202371752 (Pervaporasi Skema 2).

“Semua pencapaiannya bisa meraih 6 (enam) Paten dan 4 (empat) HKI juga berkat kesabaran dan arahan dari beberapa dosen pembimbing TRKI SV UNDIP yaitu Dr. Eng. Vita Paramita, S.T., MM. M.Eng.  dan Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T.,” ungkap Wening yang akan diwisuda bulan Oktober 2024 mendatang.

Selain itu Wening ternyata juga telah memiliki 16 sertifikat seperti Awarness ISO 9001; ISO 14001; ISO 45001, Internal Auditor ISO 9001; ISO 14001; ISO 45001, Job Safety Analysis (JSA), HIRADC dan sertifikat lainnya. (Endy-SV; Diah-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News