Targetkan Peringkat 500 Besar Dunia, UNDIP Gelar Workshop Penguatan Program WCU pada QS WUR 2026

Semarang, 9 Desember 2024 – Berbagai upaya dilakukan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk memperkuat posisinya di kancah global dalam mencapai target peringkat 500 besar dunia pada QS World University Rankings (QS WUR) tahun 2026, Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UNDIP menyelenggarakan Workshop bertajuk “Penguatan Program Kegiatan WCU UNDIP untuk Mencapai 500 Besar QS WUR 2026”. Acara ini berlangsung di Ruang Horison I, Lantai 8, Hotel Horison Inn Antawirya, Semarang.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat implementasi program World Class University (WCU) di tingkat fakultas dan sekolah. Dengan pengelolaan program WCU yang akan dilaksanakan secara desentralisasi mulai tahun 2025, setiap fakultas dan sekolah diharapkan dapat merancang program dan kegiatan inovatif yang mendukung pencapaian indikator QS WUR, seperti reputasi akademik, kualitas penelitian, kolaborasi internasional, dan keberagaman mahasiswa.

Perlu diketahui sembilan indikator serta persentase pembobotan yang digunakan dalam QS WUR 2025 diantaranya Reputasi akademik (30%); Reputasi pengusaha (15%); Rasio dosen-mahasiswa (10%); Jumlah kutipan per fakultas (20%); Rasio staf internasional (5%); Rasio dosen-mahasiswa (5%); Pendidikan berkelanjutan (5%); Kolaborasi akademik (5%) dan Keterampilan kerja (5%).

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo., S.E. M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa UNDIP berkomitmen penuh untuk menjadi peringkat 500 besar universitas kelas dunia sehingga pentingnya sinergi dan komitmen seluruh civitas academica dalam mencapai tujuan ini. “Pentingnya mendesain kinerja proses yang meliputi indikator yang benar-benar mencakup leading performance. Dalam scorecard yang bagus harus menunjukkan antara kinerja proses dan kinerja hasil yang seimbang,” tuturnya.

Prof Suharnomo juga menegaskan bagi tiap fakultas/ sekolah harus mempunyai keunggulan masing-masing, diibaratkan seperti angsa emas yang menghasilkan telur emas. “Angsa emas itu bisa dalam bentuk fasilitas atau perorangan yang harus dideteksi, ditentukan dan disupport.,” ujar Rektor UNDIP.

Pada kesempatannya, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. selaku Wakil Rektor Riset Inovasi Kerja Sama dan Komunikasi Publik menyebutkan selama 3 (tiga) tahun terakhir, hampir semua indikator UNDIP pada QS WUR terus meningkat kecuali employment outcomes dan sustainability.

“Salah satu indikatornya yakni pada penilaian reputasi akademik harus mencapai 30%, maka untuk meningkatkannya dengan penggunaan jejaring media untuk mendukung WCU sesuai visi UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat,” jelas Wijayanto, PhD.

Wijayanto menerangkan dosen diharapkan bisa menjalankan program IKU yang sekaligus dapat menaikkan academic reputation misalnya international academic network yang dosen/peneliti menghadiri event Internasional di luar negeri (workshop, conference, dll) sebagai speaker. Event International yang berupa penyelenggaraan event internasional (selain summer course/ international conference) oleh fakultas/ sekolah dengan tujuan mengundang peserta dari luar negeri. Media Exposure dimana dosen menjadi narasumber di media masa/popular berdasar pada expertise.

Pada kesempatan ini Wakil Rektor IV juga memperkenalkan direktorat baru di bawah Bidang IV yaitu Direktorat Jejaring Media, Komunitas dan Komunikasi Publik yang salah satu tugasnya adalah mendorong capaian WCU terutama indikator Academic Reputation (AR). Ada dua program yang secara khusus dirancang untuk mendorong AR yaitu Forum Jurnalis dan Akademisi (Juara) dan Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah Populer untuk Dosen. Saat ini Juara telah 6 kali dilaksanakan mendapat exposure 114 pemberitaan media massa.

Adapun Ketua Dewan Profesor UNDIP Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA. saat pemaparannya mengungkapkan bahwa visi UNDIP Tahun 2025-2029 berdasarkan rencana strategis (RENSTRA) menjadi universitas riset yang unggul dengan tagline UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat yang diwujudkan melalui good university governance dimana menjamin pelaksanaan pembangunan dan pengembangan UNDIP yang berkelanjutan, serta pematangan WCU sebagai upaya pencapaian target UNDIP memasuki 500 besar dan menuju 300 universitas kelas dunia.

Lebih lanjut Direktur Reputasi Kemitraan dan Konektivitas Global, Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU. memberikan pembekalan mengenai strategi peningkatan reputasi UNDIP melalui program WCU. “Pencapaian indikator QS WUR yang perlu ditingkatkan adalah prosesnya terutama dengan menaikkan reputasinya. Maka nantinya perangkingan otomatis akan mengikuti. Untuk ke depannya pengelolaan akan dilakukan di fakultas/ sekolah masing-masing dengan menyusun time-line kegiatan WCU untuk tahun 2025 dan memonitoring IKU WCU tiap triwulan,” tukas Prof Hadiyanto.

“Dengan lebih berfokus pada peningkatan kualitas penelitian dan publikasi tentunya dengan mendukung penelitian berkualitas tinggi yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi. Kolaborasi internasional dengan meningkatkan kemitraan strategis dengan universitas dan institusi global. Selanjutnya peningkatan reputasi akademik dengan memperluas jaringan internasional untuk mendukung promosi akademik. Serta keberagaman mahasiswa yaitu meningkatkan daya tarik UNDIP bagi mahasiswa asing melalui program internasional,” terangnya.

Melalui pelaksanaan workshop ini diharapkan dapat membangun budaya akademik yang lebih kuat, meningkatkan kapasitas riset dan publikasi internasional, serta memperkuat jejaring global dengan mitra akademik dan industri di seluruh dunia. Sekaligus menjadi wadah diskusi strategis bagi seluruh pemangku kepentingan UNDIP di setiap fakultas dan sekolah sehingga dapat menyelaraskan visi besar UNDIP dan menyusun langkah-langkah konkret dengan program yang lebih terfokus, terukur, dan selaras menuju pencapaian target WCU. (DHW)

Share this :

Category

Arsip

Related News