Pengukuhan Guru Besar Fakultas Teknik UNDIP Tunjukkan Inovasi Produk Energi Terbarukan hingga Konservasi Berkelanjutan

UNDIP, SEMARANG (18/2) Rangkaian Upacara Pengukuhan 36 Guru Besar Universitas Diponegoro yang telah dilaksanakan sejak bulan Januari 2025 lalu, kembali dilanjutkan pada tanggal 18-20 Februari 2025. Pada hari ini,  Selasa, 18 Februari 2025 bertempat di gedung Prof. Sudarto, S.H., Kampus UNDIP Tembalang, terdapat 5 Guru Besar Fakultas Teknik yang dikukuhkan yaitu Prof. Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga, M.S.; Prof. Joga Dharma Setiawan, B.Sc., M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T.; Prof. Dr.Eng. Munadi, S.T., M.T.; dan Prof. Dr.Ars. Ir. Rina Kurniati, M.T.

Memulai orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga, M.S. pakar Energy Conservation, menyebutkan bahwa pertumbuhan energi di dunia mempengaruhi kebutuhan penggunaan energi, sedangkan sumber daya energi minyak bumi tersisa 9.5 tahun, gas alam tersisa 19.9 tahun, dan batu bara tersisa 65 tahun lagi. Dalam materinya berjudul “Integrasi Riset dan Inovasi sebagai Solusi Konservasi Energi di Indonesia,” konservasi energi diperlukan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya energi, mengurangi dampak terhadap lingkungan seperti upaya penurunan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida, serta menekan biaya penggunaan energi fosil. Mendukung upaya Net Zero Emission 2060, perlu sinergi Integrasi riset dan inovasi untuk menciptakan konservasi energi yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Saat ini Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi Universitas Diponegoro telah menghasilkan cukup banyak inovasi untuk mendukung program konservasi energi  Nasional. Antara lain pada sektor transportasi, rumah tangga, energi terbarukan, dan peningkatan efisiensi energi dengan berbagai produk inovasi. Mari jadikan konservasi energi sebagai prioritas kita semua,” jelasnya.

Prof. Joga Dharma Setiawan, B.Sc., M.Sc., Ph.D., pakar Control System dalam presentasinya berjudul “Teknologi Perahu OPTAN untuk Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Laut Berkelanjutan” menjelaskan bahwa laut Indonesia merupakan jalur laut dunia dengan banyak hasil perikanan, mineral, energi.  Laut  dapat menjadi sumber bencana akibat ulah manusia, seperti penangkapan ikan tanpa izin, perompakan, perdagangan gelap, penyusupan pihak asing, dan sebagainya yang menyebabkan pencemaran alam dan kerusakan ekosistem.

Prof. Joga memperkenalkan Perahu Nirawak (Unmanned Surface Vehicle) sebagai wahana pengamatan laut yang efektif dan efisien, yang dirancang dengan menggunakan energi terbarukan OPTAN (Otonomus Propulsi Tenaga Angin). Perahu OPTAN memanfaatkan energi angin dan sinar matahari; tidak memiliki motor maupun propeller untuk penggerak karena propulsinya mengandalkan tenaga angin; memiliki keunggulan dapat bergerak secara senyap; lebih ramah lingkungan; dan mampu beroperasi dalam waktu yang lebih panjang tanpa dibandingkan kapal konvensional. Ia menyebutkan, “Pengembangan Perahu OPTAN di UNDIP dimulai dari pemodelan dinamika gerak secara matematika termasuk pemodelan Computational Fluid Dynamics (CFD). Untuk kebermanfaatannya yang lebih luas, pengembangan POPTAN membutuhkan kolaborasi para peneliti/insinyur dari berbagai bidang ilmu secara multidisplin dan interdisiplin.”

Kemudian, pakar Biomedical Engineering & Product Design, yaitu Prof. Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T. yang saat ini memiliki 226 publikasi jurnal internasional memaparkan tentang inovasi hasil penelitiannya yang telah dihilirisasi. Bertema “Inovasi Tangan Bionik UNDIP sebagai Produk Komersial dan Bermanfaat” dalam orasi ilmiahnya dirinya menunjukkan karya dengan tahapan desain menjadi produk tangan bionik UNDIP. “Inovasi ini untuk membantu orang-orang yang mengalami cedera dan amputasi, agar dapat bekerja kembali seperti sebelumnya.

Prof. Rifky menyebutkan dalam perjalanan inovasi hingga hilirisasi produk tangan bionik UNDIP, terdapat kontribusi mahasiswa S1, dosen, dan alumni yang bersedia melakukan penelitian yang berguna bagi penyandang disabilitas. Dirinya mengatakan, “Kita ciptakan produk dalam negeri yang diselaraskan dengan tangan orang Indonesia. Prosesnya melalui tahapan uji mekanik, simulasi dan modeling untuk kemampuan tangan, membuat prototype, melakukan pengujian terhadap pengguna bio medical engineering yang didukung oleh rekan-rekan dokter, dan selanjutnya membuat roadmap inovasi.”

Prof. Dr.Eng. Munadi, S.T., M.T., pakar Mechatronics, menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Inovasi Rekayasa Mekatronika pada Bidang Pertanian dan Peternakan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.” Ketahanan pangan nasional merupakan isu strategis akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, akan tetapi pemanfaatan teknologi modern untuk pertanian dan peternakan masih terbatas. Oleh karena itu, inovasi rekayasa mekatronika perlu dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan. “Di bidang pertanian, pertanian presisi dan otomasi berbasis Human Machine Interface dan IoT dapat diterapkan dalam Smart Plant Monitoring guna mengoptimalkan pertumbuhan melon dalam greenhouse. Sedangkan di bidang peternakan, SLM untuk kandang ayam broiler closed house berbasis HMI dan IoT terbukti meningkatkan efisiensi pemeliharaan,” ungkap Prof. Munadi dalam orasi ilmiahnya.

Selanjutnya adalah paparan materi dari ahli Circular Supply Chain Management, Prof. Dr.Ars. Ir. Rina Kurniati, M.T. tentang “Keberlanjutan Ruang Kota Bersejarah dalam Perencanaan dan Perancangan Kota.” Pesatnya pembangunan ekonomi mendorong perubahan fisik kota, yang berdampak pada tata ruang dan morfologi kota. Aktivitas yang berlangsung di pusat kota sangat bervariasi dan kompleks, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang menyangkut ruang. Maka dari itu, langkah preventif perlu dijalankan untuk meminimalisir kerusakan serta menjaga nilai sejarah. “Perjalanan penelitian saya dimulai pada tahun 1999, saya memulai kajian terhadap ruang bersejarah di kampung-kampung kota, serta pemanfaatan ruang bersejarah, khususnya di area Pecinan dan Kota Lama,” jelasnya.

Prof. Rina melanjutkan, “Ruang budaya memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat, dengan pilar budaya berakar dari kepercayaan rakyat, sebagai pusat aktivitas ekonomi dan simbol cagar budaya. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan perencanaan dan perancangan kota, serta pelestarian kawasan bersejarah yang memperhatikan nilai-nilai lokal.”

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. mengapresiasi para dosen atas waktu dan perjalanan penelitiannya hingga berbuah manis dan menjadikan mereka sebagai ahli dalam bidang kepakaran masing-masing. “Saat ini UNDIP tengah merencanakan untuk pembangunan Jogging Track di Stadion Universitas Diponegooro, Twin Tower di kampus UNDIP Tembalang, dan Pleburan Tower di kampus UNDIP Pleburan. Tentunya juga dari sumbangsih ilmu dari pakar-pakar yang ada di UNDIP termasuk para guru besar. Semoga di tahun ini makin keren banget. Mari dukung program pemerintah yang bermanfaat bagi sesama,” tutur Prof. Suharnomo. (Titis – Media Relations)

Share this :

Category

Arsip

Related News