Universitas Diponegoro

UNDIP dan BAI Jateng Gelar Salat Tarawih Bersama

UNDIP, Semarang (5/3) Dalam rangka meningkatkan iman, taqwa, dan amalan di bulan suci Ramadan 1446 H, Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Salat Tarawih bersama pada Selasa, 4 Maret 2025 di Auditorium Imam Barjo kampus UNDIP Pleburan.

Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., selaku Shohibul Bait dalam acara ini, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Salat Tarawih bersama. “Saya ingin menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antar instansi dalam kegiatan ini. Semoga sinergi dan kekompakan yang telah dibangun dapat semakin mempererat persatuan,” ungkap Rektor.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada BAI Jawa Tengah atas inisiatif yang sangat baik ini. Kegiatan ini menjadi bagian dari semangat menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadan, semoga kita semua senantiasa diberikan keberkahan,” tambah Prof Suharnomo.

Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh agama, yaitu Dr. H. Multazam Ahmad, M.Ag sebagai imam Salat dan Dr. H. M. In’amuzahiddin, M.Ag sebagai penceramah. Acara dimulai dengan Salat Isya berjamaah dan dilanjutkan Salat Tarawih 8 rakaat dan Salat Witir 3 rakaat. Sebelum memulai ceramah, dibacakan tilawatil quran oleh H. Ahmad Syaikhu.

Dalam ceramahnya, Dr. H. M. In’amuzahiddin, M.Ag menyampaikan materi dengan tema “Pengertian Puasa dan Hikmahnya”. Ia menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar seperti saat diet atau persiapan operasi, melainkan ibadah yang membawa manfaat spiritual dan fisik. Rasulullah SAW bersabda bahwa neraka dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan, sementara surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Ibadah puasa meskipun terasa berat, menjadi salah satu ibadah yang mengantarkan seseorang menuju surga.

Selain itu, puasa Ramadan juga menjadi ajang untuk meningkatkan ibadah seperti berdzikir dan membaca Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi tubuh, seperti menjadikan sel-sel yang tidak produktif kembali aktif, sehingga dapat memperkuat kekhusyukan dalam beribadah. Pada saat berpuasa juga terjadi proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh.

Ibadah puasa juga mengajarkan untuk berbagi dengan sesama, baik melalui zakat, sedekah, maupun memberi makanan kepada orang lain. Dengan demikian ibadah puasa bukan hanya mendidik jiwa agar lebih sabar dan ikhlas, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat.

Share this :
Exit mobile version