UNDIP, Semarang (26/4) – Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 memasuki hari keempat. Tingkat kehadiran peserta UTBK-SNBT 2025 di Universitas Diponegoro sangat tinggi. Terhitung mulai hari pertama (Rabu, 23 April 2025) sampai dengan hari keempat (Sabtu, 26 April 2025) rerata tingkat kehadiran peserta UTBK-SNBT 2025 adalah 97%. Tingginya prosentasi kehadiran menunjukkan tingginya minat mengikuti UTBK-SNBT 2025. Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 serentak digelar mulai 23 April s.d. 3 Mei 2025.
Pada pelaksanaan UTBK-SNBT 2025, hari keempat yakni Sabtu (26 April 2025), terdapat 2 (dua) peserta penyandang disabilitas. Satu peserta pria dengan kondisi tuna daksa dan satu peserta wanita dengan kondisi tuna rungu. Untuk peserta disabilitas, Universitas Diponegoro telah menyiapkan pendamping khusus agar peserta mengikuti ujian dengan nyaman. Dalam mengikuti ujian, peserta disabilitas dengan kondisi tuna daksa dan tuna rungu, masing-masing dilengkapi pula fasilitas pendukung yang disesuaikan dengan kondisi peserta. Universitas Diponegoro memastikan kenyamanan dan kesetaraan dalam proses seleksi.
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNDIP, Prof. Dr. rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. mengatakan, “Ada empat peserta disabilitas terdaftar mengikuti UTBK-SNBT 2025 yang terdiri dari peserta dengan kondisi tuna netra 1 orang, tuna daksa 2 orang, dan seorang tuna rungu”. “UNDIP memastikan bahwa seluruh peserta tersebut memperoleh fasilitas dan layanan yang disesuaikan secara individual, mulai dari akses menuju ruang ujian, ruang khusus dengan pengaturan teknis tertentu, hingga pendampingan yang diberikan oleh pengawas terlatih”, ucapnya.
Wakil Ketua Pengembangan Pendidikan dari Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Paramita Prananingtyas, S.H., LLM., menyampaikan bahwa jumlah pendaftar yang memilih pusat UTBK UNDIP mencapai 26.653 peserta. Untuk mendukung pelaksanaan ujian, UNDIP telah menyiapkan lebih dari 1.400 unit komputer serta ruang ujian ber-AC dan nyaman di beberapa gedung di Kampus Tembalang dan Pleburan.
“Komitmen kami adalah menghadirkan pengalaman ujian yang adil dan setara bagi semua peserta, tanpa kecuali, terutama bagi peserta disabilitas. Pelaksanaan UTBK di UNDIP bukan hanya tentang kompetisi akademik, tetapi juga tentang menciptakan ruang seleksi yang manusiawi dan bermartabat,” jelas Prof Mita.
Adapun lokasi pelaksanaan UTBK di UNDIP bertempat di Fakultas dan Sekolah, yakni Fakultas Hukum; Fakultas Ekonomika dan Bisnis; Fakultas Teknik; Fakultas Kedokteran; Fakultas Ilmu Budaya; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; Fakultas Sains dan Matematika; Fakultas Kesehatan Masyarakat; Fakultas Peternakan dan Pertanian; Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; Fakultas Psikologi; Sekolah Vokasi; Sekolah Pascasarjana; dan di Gedung ICT Center. Peserta akan mengikuti serangkaian tes, termasuk Tes Potensi Skolastik (TPS) serta Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
Saat ini Universitas Diponegoro memiliki 57 program studi sarjana dan 11 program sarjana terapan yang terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman dan minat calon mahasiswa dari seluruh Indonesia. Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 di UNDIP diharapkan tidak hanya berjalan lancar secara teknis, tetapi juga menjadi contoh penyelenggaraan seleksi nasional yang inklusif, profesional, dan berorientasi pada kualitas pelayanan pendidikan tinggi.
Kunjungi laman: pmb.undip.ac.id untuk mendapatkan info lengkap PMB UNDIP 2025. (Ut & tim LP2MP)