Skip to content

Riset Nano Emas Dosen UNDIP: Inovasi Kosmetik Berdampak Nyata Bagi Masyarakat dan Industri

UNDIP, Semarang (23/5) – Kemajuan riset nanoteknologi di Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat dan industri. Salah satu inovasi terkini datang dari Laboratorium Laser and Advanced Nanotechnology UNDIP yang mengembangkan penggunaan nano emas murni sebagai bahan aktif dalam produk kosmetik dan aplikasi medis. Riset ini dipimpin oleh Dr. Eng. Ali Khumaeni dan telah berlangsung secara intensif selama lima tahun terakhir.

Partikel nano emas memiliki ukuran yang sangat kecil, sekitar 10 nanometer, yang membuatnya mampu menembus lapisan kulit secara efisien dan bekerja langsung di tingkat sel. Keunggulan ini menjadikan nano emas sebagai kandidat kuat untuk dikembangkan dalam produk perawatan kulit, terapi regeneratif, serta pencitraan medis yang lebih akurat.

Salah satu wujud hilirisasi dari riset ini adalah kerja sama antara tim peneliti UNDIP dan perusahaan kosmetik lokal, Salina Herbal. Kolaborasi ini melahirkan produk skincare berupa serum yang menggabungkan nano emas murni dengan ekstrak bahan herbal. Produk ini telah melalui berbagai tahapan pengujian, mulai dari uji toksisitas, uji klinis awal, hingga kajian in vivo untuk memastikan keamanannya bagi konsumen.

Dr. Eng. Ali Khumaeni mengatakan formulasi serum berbasis nano emas ini menunjukkan hasil yang sangat baik dalam mengurangi tanda-tanda penuaan, menenangkan kulit, serta meningkatkan elastisitas dan kelembaban alami kulit. Dalam uji coba pengguna, produk ini juga mampu memberikan efek pencerahan dan perbaikan tekstur kulit secara bertahap.

Manfaat untuk Dunia Medis

Selain untuk kebutuhan kosmetik, tim peneliti UNDIP juga melihat potensi besar nano emas dalam bidang medis. Penelitian menunjukkan bahwa nano emas mampu meningkatkan kualitas citra diagnostik dalam pemeriksaan radiologi seperti MRI atau CT-scan. Hal ini karena nano emas memiliki kemampuan memperkuat kontras visual tanpa memberikan efek toksik seperti halnya zat kontras berbasis iodium.

“Kami sedang mengembangkan aplikasi nano emas sebagai media kontras yang lebih aman untuk pasien dengan kondisi tertentu, termasuk mereka yang memiliki alergi terhadap zat kimia medis konvensional,” ujar Dr. Ali Khumaeni. Selain itu, teknologi nano emas juga sedang dikaji untuk mendukung terapi penyembuhan luka dan rehabilitasi kulit.

Ke depan, UNDIP menyiapkan peta jalan hilirisasi yang mengarah pada diversifikasi produk dan integrasi hasil riset ke dalam skala industri, antara lain: pengembangan varian produk kosmetik lain seperti krim malam, pelembap, dan masker wajah berbasis nano emas; pendaftaran hak kekayaan intelektual (paten) atas formulasi dan metode produksi; skema produksi skala industri bersama mitra manufaktur; kemitraan uji klinis lanjutan dengan rumah sakit atau institusi layanan kesehatan; dan ekspansi pasar ke tingkat nasional dan internasional.

UNDIP juga tengah mengembangkan sistem sertifikasi mutu internal untuk riset berbasis nanoteknologi agar setiap produk hasil penelitian siap diuji sesuai dengan regulasi industri.

Kolaborasi Global dan Keberlanjutan Riset

Dalam rangka memperkuat validitas ilmiah dan memperluas dampak riset, Laboratorium Laser and Advanced Nanotechnology UNDIP juga menjalin kolaborasi internasional dengan universitas dan lembaga riset seperti Kyoto University (Jepang), Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Malaya, serta lembaga wakaf riset di Timur Tengah.

Kerja sama ini mencakup pertukaran peneliti, penggunaan instrumen berstandar global seperti TEM, SEM-EDX, XRD, FTIR, dan pengembangan metode uji tanah berbasis laser (Laser-Induced Breakdown Spectroscopy/LIBS) untuk aplikasi agrikultur dan medis.

Dengan semangat menjadikan UNDIP sebagai pusat unggulan riset terapan, inovasi nano emas ini menjadi bukti bahwa hasil penelitian akademik dapat diterjemahkan menjadi solusi nyata. Hilirisasi riset berbasis kolaborasi dengan industri dan komitmen pada keamanan produk menjadi langkah penting menuju kemandirian inovasi nasional.

Langkah ini sekaligus mencerminkan semangat “UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat”—menghadirkan sains yang berintegritas dan berdampak luas bagi masyarakat, industri, dan dunia. (Komunikasi Publik/FSM/ Dr. Ali Khumaeni/ ed. Nurul)

Share this :