Bumikan Riset pada Masyarakat, 5 Fakultas UNDIP Gelar Pameran Pangan Terbesar se-Jateng di Muladi Dome

UNDIP, Semarang (17/07) – Universitas Diponegoro memperkuat peran sebagai pusat inovasi ketahanan pangan melalui penyelenggaraan Seminar dan Pembukaan AGRIMAT & Jateng Cold Chain Expo (JTCC) 2025, bekerja sama dengan PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI). Pameran dan forum inovasi pangan terbesar di Jawa Tengah ini berlangsung pada 17–19 Juli 2025 di Muladi Dome UNDIP, dengan tema “Menghasilkan Solusi Canggih untuk Masa Depan Pertanian dan Cold Chain Indonesia.”

Acara ini menandai sinergi nyata antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menjawab tantangan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Untuk pertama kalinya, lima fakultas di UNDIP bergabung dalam satu ekosistem inovasi pangan:

  • Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) dengan menampilkan hasil agribisnis unggulan seperti telur ayam, melon, susu, anggrek, serta informasi pelatihan agribisnis;
  • Fakultas Kedokteran (FK) menghadirkan layanan Kesehatan, makanan fungsional dan konsultasi gizi;
  • Fakultas Sains dan Matematika (FSM) memamerkan riset unggulan seperti inovasi nanosil, ozon, karbon aktif, dan atsiri;
  • Fakultas Teknik (FT) memperkenalkan teknologi pertanian terkini seperti greenhouse dan mesin pengering dan sistem kontrol kandang ayam.;
  • Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menghadirkan food truck “Makaira” yang menyajikan kopi laut, es krim, dan dimsum seafood.

Acara secara simbolis dibuka oleh Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo, S.E., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi ini. “UNDIP tidak hanya hadir sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai simpul inovasi yang membumikan riset ke tengah masyarakat. AGRIMAT & JTCC adalah contoh konkret sinergi pentahelix: kampus, industri, pemerintah, komunitas, dan media,” ungkapnya.

Rektor juga menegaskan bahwa UNDIP telah membentuk task force ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan sejak pelantikannya pada April 2024. “Kami ingin dosen-dosen UNDIP tidak hanya hebat secara akademik, tetapi juga bermanfaat seluas-luasnya untuk masyarakat,” tambahnya.

“UNDIP ingin hadir memberikan kontribusi nyata melalui gagasan dan keilmuan para dosen dan guru besar. Kami berharap langkah ini tidak hanya membantu masyarakat secara langsung, tetapi juga menjadi inspirasi bagi civitas academika lainnya,” tegasnya.

Rektor UNDIP menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa tagline UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat mengandung cita-cita besar.  Bermartabat berarti hidup dalam nilai-nilai akademik yang luhur, dan bermanfaat adalah komitmen untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan solusi nyata.

Sri Boto Rini, S.P., M.P., Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Provinsi Jawa Tengah yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah. Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan, disampaikan pentingnya kolaborasi strategis untuk menjawab tantangan pangan nasional. “Jawa Tengah siap menjadi pusat pengembangan teknologi pangan Indonesia. Sektor pertanian di Jawa Tengah telah memberikan kontribusi signifikan sebagai penyangga utama pangan nasional. Ia pun berharap agenda ini dapat menginspirasi lebih banyak sinergi nyata demi ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Gubernur menyatakan bahwa acara ini sebagai momentum penting yang mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, penyedia teknologi, dan masyarakat pertanian dalam satu visi. Jawa Tengah adalah provinsi yang terus menjawab tantangan global dan mengambil peran strategis sebagai kontributor utama ekonomi nasional. Provinsi ini tumbuh sebagai pusat pertanian, industri, budaya, serta harmoni kerukunan umat beragama,” tegasnya.

Dalam laporan pelaksanaan, Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., Dekan FPP UNDIP, menyatakan AGRIMAT 2025 bukan sekadar ajang pameran, melainkan momentum strategis yang merepresentasikan kontribusi nyata UNDIP dalam membangun ketahanan pangan bangsa.

Ia juga menambahkan bahwa seminar AGRIMAT dan Jateng Cold Chain (JTCC) merupakan hasil kolaborasi multipihak lintas sektor. Seminar ini menghadirkan topik-topik mutakhir seputar penanganan pascapanen dan teknologi pertanian, dibawakan oleh narasumber berkelas nasional dari kalangan profesional, praktisi industri, dan pakar teknologi. “Para peserta akan mendapatkan wawasan mendalam, pengalaman praktis, sekaligus proyeksi tren masa depan di bidang teknologi pertanian dan pascapanen,” ungkapnya.

Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung dapat menyaksikan beragam alat dan mesin pertanian inovatif dari berbagai perusahaan, termasuk hasil pengembangan dari UNDIP. Tak hanya itu, beberapa produk unggulan juga bisa dibeli langsung oleh pengunjung selama pameran berlangsung.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Cold Chain dari Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI), Tejo Mulyono, menyebutkan pentingnya perhatian serius terhadap penanganan panen dan pascapanen dalam upaya mengurangi food loss di Indonesia. “Food loss di Indonesia mencapai sekitar 30% dari total produk pangan, mulai dari proses panen, penanganan pascapanen, hingga penyimpanan dan distribusi yang belum optimal,” tegas Tejo.

Menurutnya, seminar ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi lintas sektor mulai dari akademisi, pelaku industri pangan, logistik, hingga regulator untuk merumuskan langkah nyata mengurangi food loss secara sistemik. “Upaya bersama ini sangat krusial untuk mencapai ketahanan pangan nasional, khususnya dalam aspek ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat,” imbuhnya.

Komitmen kolaborasi ini diperkuat dengan keterlibatan berbagai pihak seperti UBIKAR, lima fakultas strategis di UNDIP (FPP, FT, FPIK, FSM, FK), serta lebih dari 500 peserta lintas kalangan. Mitra industri besar turut hadir, termasuk PT Cisarua Mountain Dairy, PT Mekari, Terra Drone Indonesia, serta pelaku sektor logistik, pendinginan, dan pengemasan.

Seminar dan lokakarya turut didukung oleh Kementerian Pertanian, ALSINTANI, Alfa Laval, dan Indonesian Packaging Federation.

Acara ini bersifat terbuka dan gratis untuk umum. Masyarakat, pelaku industri, akademisi, hingga pelajar dapat mendaftar melalui laman resmi: www.inagrimat.com. Pengunjung akan disuguhi pameran teknologi terkini, produk pangan inovatif, diskusi bersama para pakar, serta pengalaman edukatif dari hasil riset unggulan Universitas Diponegoro. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :