Universitas Diponegoro (UNDIP) terus mengupayakan internasionalisasi. Saat ini, UNDIP telah mencanangkan program World Class University (WCU) guna membantu sivitas akademika UNDIP untuk aktif dalam kancah dunia, salah satunya dengan mengirimkan delegasi pada konferensi internasional. Kali ini, Muhammad Faiq Adi Pratomo, S.I.P., M.Sc., dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menjadi delegasi dalam 11th Oceanic Conference on International Studies (OCIS) di Sydney, Australia.
OCIS merupakan konferensi internasional pada bidang keilmuan Hubungan Internasional terbesar di kawasan Oseania, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, dan pada tahun 2025 diselenggarakan di Sydney, pada Kampus Kensington University of New South Wales (UNSW).
Pada tahun 2025, OCIS diselenggarakan berkat kerjasama antara UNSW Sydney, University of Sydney, University of Technology Sydney, dan University of Wollongong Australia. Adapun Faiq berangkat sebagai paper presenter guna mempresentasikan artikel yang berjudul “Anti-Natality as Opposition to State-Sponsored Pro-Natalist Hegemonic Masculinity in South Korea’s 4B Movement”. Artikel tersebut membahas Gerakan 4B, sebuah gerakan feminis digital di Korea Selatan bagi perempuan yang menolak menikah dengan lelaki.

Dalam 11th Oceanic Conference on International Studies (OCIS), Faiq mengikuti sesi keynote yang diberikan oleh Professor Robyn Eckersley, yang memberikan materi mengenai pentingnya berpikir mengenai hubungan internasional tidak hanya pada tingkat antar-negara, tapi dalam tingkat keduniaan dan planet (planetary). Faiq secara aktif berpartisipasi dalam sesi konferensi yang mengangkat tema gender, peran intelijensi buatan (AI) dalam hubungan internasional, anti-terorisme, dan pembuatan sebuah ecology politic bagi perspektif HI yang baru, yakni perspektif HI pada tingkat keduniaan dan planet (planetary).
Selanjutnya, hasil dari konferensi akan diintegrasikan dalam program WCU Undip, dengan tindakan lanjutan berupa kegiatan outreach pada akademisi internasional dan integrasi temuan dalam bidang pengajaran, publikasi, dan riset. Partisipasi aktif UNDIP dalam 11th Oceanic Conference on International Studies menggarisbawahi komitmen institusi untuk terus memperkuat jalinan akademisi global, dan turut serta dalam dialog akademis yang mutakhir dan terus berlangsung. (Komunikasi Publik/ FISIP/ HI-Faiq)
Partisipasi aktif Faiq dalam konferensi memberikan berbagai manfaat institusional dan akademis. Untuk Faiq, konferensi menjadi sumber masukan yang baik bagi artikel yang direncanakan akan dipublikasi pada jurnal internasional. Terlebih, Faiq telah memperkuat jalinan akademisi global, khususnya akademisi bidang HI yang aktif di kawasan Oseania, yakni Australia dan negara-negara Pasifik lain seperti Selandia Baru dan Vanuatu. Untuk Undip, keikutsertaan dalam konferensi internasional memberikan visibilitas global dan membuka kesempatan baru untuk menjalin hubungan akademik lintas negara yang bersifat kolaboratif, termasuk riset internasional dan jalinan dosen tamu (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Faiq/ Ed. Nurul)