UNDIP, Semarang (23/8) — Universitas Diponegoro (UNDIP) secara resmi melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Patriot yang akan melaksanakan misi pengabdian masyarakat, penelitian, dan penjelajahan di wilayah transmigrasi di Indonesia. Pelepasan dilakukan di lapangan Widya Puraya, kampus UNDIP Tembalang oleh Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. selaku Rektor Universitas Diponegoro didampingi jajaran pimpinan universitas.
Tercatat 285 peserta mengikuti program Ekspedisi Patriot yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan dosen dari berbagai fakultas di Universitas Diponegoro. Mereka akan menjalankan serangkaian kegiatan seperti penelitian lapangan, edukasi masyarakat, pengembangan potensi daerah, serta promosi nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementerian Transmigrasi yang menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, serta merumuskan strategi pengembangan kawasan. Untuk menjalankan program unggulan tersebut, Kementerian Transmigrasi menggandeng 7 universitas terbaik Indonesia, salah satunya Universitas Diponegoro.
Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E.,M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga untuk menanamkan semangat patriotisme di kalangan generasi muda.
Rektor UNDIP juga menekankan agar para peserta kembali menetapkan niat yang benar saat memutuskan untuk berangkat dan menjadi bagian dalam tim ekspedisi ini yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Saudara-Saudara adalah insan terpilih yang menjadi representatif UNDIP. Kehadiran Saudara diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi daerah/ wilayah yang menjadi tujuan,” ucap Rektor.
“Ingat selalu untuk menghormati budaya dan kearifan lokal dimana ditempatkan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Hormati adat istiadat dimana kita berada. Jadilah penggerak yang memberikan inspirasi. Isi ruang-ruang publik dengan hal-hal positif yang membangun optimistis bangsa,” pesan Prof Suharnomo.
Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., MPS, guru besar Departemen Perencanaan Wilayah dan Perkotaan (PWK) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, pakar bidang ketahanan kota (city resilience) yang merupakan PIC Tim Ekspedisi Patriot UNDIP menyampaikan, “peserta ekspedisi patriot menjalankan program selama 4 bulan, yang sebelumnya akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu dari Kementerian Transmigrasi”.

Para penggerak dan peneliti muda ini akan melakukan kajian yang menghasilkan luaran rencana pengembangan Kawasan dan identifikasi potensi alam/daerah. “Tujuannya adalaĥ lokasi transmigrasi nantinya, bukan hanya untuk memindahkan penduduk, tetapi mampu berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” imbuh Prof Wiwik, akrab disapa.
Tim Ekspedisi Patriot akan menjelajahi wilayah mencakup 13 provinsi, 35 kabupaten dan 57 kawasan transmigrasi selama 4 bulan. Di lokasi tersebut, mereka akan melakukan berbagai kegiatan, seperti: pemetaan potensi sumber daya; pendampingan UMKM; pelatihan teknologi tepat guna; edukasi lingkungan; dan lainnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat jejaring kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, komunitas lokal, dan masyarakat, sekaligus mengangkat potensi wilayah yang selama ini belum banyak tersentuh.
Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNDIP bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi. Diagendakan kegiatan berlangsung mulai sekitar 26-31 Agustus 2025 yang berakhir pada 9 Desember 2025. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Utami, ed. Nurul)