UNDIP Mendunia: 8 Ilmuwan UNDIP Masuk Daftar 2% Teratas Dunia Tahun 2025

UNDIP, Semarang, Jawa Tengah (21/9) – Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menorehkan catatan emas di panggung akademik internasional. Tahun ini, delapan ilmuwan UNDIP masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia 2025 yang disusun oleh Universitas Stanford dan Elsevier yang baru saja dirilis di laman resminya. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang berjumlah tujuh ilmuwan.

Kehadiran para ilmuwan UNDIP dalam daftar bergengsi ini merupakan refleksi kualitas riset Indonesia yang mampu bersaing di tingkat dunia. Berikut ini adalah profil 8 Ilmuwan UNDIP 2% teratas dunia tahun 2025.

  1. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU (Peringkat: 42.275)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Bioproses, Energi
    Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.
  2. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Peringkat: 57.872)
    Asal Fakultas: Fakultas Peternakan dan Pertanian
    Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
    Dia dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.
  3. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D. (Peringkat: 115.946)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Membran, Pemisahan Gas
    Ahli internasional dalam teknologi membran untuk air, pengolahan limbah, pemisahan gas, dan produksi tabung nano karbon. Beliau juga Editor pada sejumlah jurnal internasional bereputasi.
  4. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 168.323)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Membran, Polimer
    Guru Besar di Departemen Teknik Kimia UNDIP sekaligus Wakil Rektor I UNDIP ini merupakan ahli di bidang membran dan polimer. Gelar doktornya diperoleh dari University of Duisburg Essen (2007), setelah menempuh pendidikan sarjana di UNDIP (1997) dan magister di ITB (2001).
  5. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 192.761)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
    Selain menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Prof. Andri juga meneliti limbah industri dan perkotaan. Karyanya tentang teknologi pemrosesan pangan (ikan, kopi, dll.) banyak menjadi rujukan global.
  6. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 212.233)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Tribology, Engineering Design
    Guru Besar tetap di UNDIP ini menempuh sarjana dan magister di ITB (1999 dan 2001), serta doktor di Twente University, Belanda (2006). Risetnya di bidang bio-tribology memberi kontribusi penting dalam desain teknik modern.
  7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 297.148)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Artificial Intelligence, Machine Fault Diagnosis Prognosis
    Sarjana dari UNDIP (1998), magister dari ITB (2000), dan doktoral dari Pukyong National University, Korea Selatan (2007). Aktif mengajar di Teknik Mesin UNDIP dan meneliti sistem machine learning untuk diagnosis kerusakan mesin.
  8. Prof. Dr. Athanasius Priharyoto Bayuseno, S.T., M.Sc. (Peringkat: 321.937)
    Asal Fakultas: Fakultas Teknik
    Expertise: Material Science, Mechanical Engineering
    Ilmuwan baru dari UNDIP yang berhasil masuk daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia tahun ini. Fokus risetnya pada material science, struktur mikro, dan rekayasa teknik, yang memberi kontribusi penting pada pengembangan ilmu rekayasa material dan aplikasinya di industri.

Menanggapi hal ini, Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menegaskan rasa bangganya. “Delapan ilmuwan UNDIP masuk jajaran 2% Ilmuwan Teratas Dunia merupakan bukti riset-riset dari UNDIP mampu bergaung hingga ke panggung internasional. Ini menandakan UNDIP tidak sekadar ikut bersaing, tetapi ikut menentukan arah perkembangan ilmu pengetahuan dunia”.

Ia menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari strategi universitas dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi. “Kami memastikan dukungan penuh, mulai dari fasilitas riset, kolaborasi internasional, hingga penguatan kapasitas peneliti. Semua ini demi menjadikan UNDIP sebagai universitas riset bereputasi dunia yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Tentang Daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia versi Elsevier

Daftar ini disusun oleh Universitas Stanford bekerja sama dengan penerbit Elsevier menggunakan data sitasi dari Scopus. Pemeringkatan ini menilai lebih dari 100 ribu ilmuwan di seluruh dunia berdasarkan indikator komposit (c-score) yang menggabungkan jumlah sitasi, h-index, posisi penulis (penulis tunggal, pertama, terakhir), serta kualitas kolaborasi penelitian.

Ilmuwan yang masuk dalam daftar ini merupakan mereka yang berada pada 2% teratas di bidangnya masing-masing. Data diperbarui setiap tahun, sehingga mencerminkan dampak riset terbaru sekaligus rekam jejak sepanjang karier.

Metodologi yang ketat ini menjadikan daftar Stanford–Elsevier sebagai salah satu tolok ukur paling bergengsi di dunia akademik. Masuknya delapan ilmuwan UNDIP dalam daftar ini bukan hanya pengakuan internasional, tetapi juga bukti nyata bahwa kontribusi mereka telah memberi dampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan global sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat. (Komunikasi Publik/UNDIP/ Nurul)

Share this :