UNDIP dan Kementerian UMKM Perkuat Ekosistem Wirausaha Kampus, Siapkan Generasi Micropreneur Indonesia

UNDIP, Semarang (20/11) – Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Kuliah Umum dan Expo UMKM bersama Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Republik Indonesia Maman Abdurrahman di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP. Kegiatan mengangkat tema “Membangun Generasi Mikropreneur Kreatif, Adaptif, dan Berdaya Saing”, sekaligus meneguhkan komitmen UNDIP dalam membina wirausaha muda dan mendorong hilirisasi inovasi menuju Indonesia Emas 2045.

Acara dibuka dengan laporan kegiatan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Muhammad Riza Adha Damanik, S.T., M.Si., Ph.D., yang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong terciptanya UMKM masa depan berbasis inovasi dan teknologi. Ia menilai karya mahasiswa UNDIP memiliki potensi besar menopang UMKM berkualitas tinggi. Riza juga menekankan pentingnya transformasi mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas di UNDIP.

Selanjutnya, Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Soeharnomo, S.E., M.Si. menyampaikan bahwa UNDIP berkomitmen memperkuat ekosistem kewirausahaan melalui inovasi kampus dan pendampingan usaha mahasiswa. “Semangat mahasiswa sangat luar biasa. UNDIP tidak hanya mendorong lahirnya inovasi, tapi memastikan karya-karya tersebut memberi manfaat dan kontribusi bagi masyarakat.

Saat ini rata-rata setiap tahun kami menghasilkan 10–15 UMKM baru yang mampu menembus pasar ekspor. Bahkan salah satu usaha mahasiswa telah membukukan omzet hingga Rp1 miliar per tahun. Ini menunjukkan bahwa UMKM bisa naik kelas jika didukung dengan pendampingan dan lingkungan yang tepat,” ujarnya.

Menambahkan pentingnya hilirisasi inovasi, beliau menjelaskan bahwa tahun ini UNDIP menjadi pemohon paten terbesar kedua secara nasional. “Kalau 10 persen saja inovasi tersebut berhasil memasuki pasar, maka kampus dapat menjadi contoh bagaimana riset dan akademik mendorong tumbuhnya kewirausahaan,” ungkapnya.

Dalam kuliah umum, Pak Maman, Menteri UMKM menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa bukan akhir proses pembelajaran, melainkan titik awal pembentukan karakter dan kemampuan menciptakan peluang. “Menjadi mahasiswa bukan tujuan akhir, melainkan pintu gerbang untuk menjelajah ilmu pengetahuan, menempa karakter, mengasah daya juang, membangun jejaring, dan memupuk semangat berwirausaha,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan sekitar 14 persen pekerjaan akan hilang akibat otomatisasi, sehingga mahasiswa perlu menjadi pencipta lapangan kerja.

Menteri UMKM juga memberikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa UNDIP, khususnya produk inovasi yang dinilai siap memasuki skala industri. “Saya banyak sekali dapat insight dari riset dan inovasi yang dibuat oleh UNDIP. Contohnya alat roasting biji kopi, ini artinya Indonesia sebenarnya sudah bisa bikin teknologi sendiri. Tinggal bagaimana kita dorong supaya produk unggul seperti ini masuk ke industri dan bisa dikomersialisasi,” ungkapnya. “Akses pembiayaan dari pemerintah sudah tersedia. Sekarang tugas kita adalah membawa produk mahasiswa masuk ke rantai industri. Survive itu mudah, tapi bagaimana produk bisa menembus industri, itu tantangannya.” tambahnya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Diponegoro dan Kementerian UMKM turut dilaksanakan sebagai langkah strategis dalam penguatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak berkomitmen mendorong kolaborasi dalam pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat yang selaras dengan pengembangan kewirausahaan dan pemanfaatan inovasi kampus.

Sebagai tindak lanjut kolaborasi tersebut, dilakukan peresmian pusat pengembangan kewirausahaan “Diponegoro Usadaya Preneur” di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP. Peresmian dilakukan secara simbolis melalui pemukulan gong, menandai dimulainya operasional pusat UMKM ini sebagai wadah penguatan ekosistem kewirausahaan berbasis inovasi, kolaborasi, dan keberdayaan. Usadaya Preneur memiliki program strategis meliputi pengelolaan data dan riset UMKM nasional, pendampingan UMKM naik kelas, pengembangan desa berbasis UMKM, indeksasi bisnis UMKM, dan program magang kewirausahaan.

Sebagai bagian rangkaian kegiatan, Menteri UMKM meninjau 18 UMKM pilihan mahasiswa UNDIP yang menunjukkan potensi untuk dikembangkan. Beberapa di antaranya telah memasuki pasar dan dinilai siap dikembangkan melalui skala industri. Kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat peran Universitas Diponegoro sebagai perguruan tinggi pencetak pengusaha muda yang inovatif, berdaya saing global, dan adaptif terhadap perubahan. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Hanang)

Share this :