Tim Relawan Ketiga D-DART UNDIP Layani Ratusan Masyarakat Korban Banjir di Agam, Sumatera Barat

UNDIP, Agam–Padang (19-20/12) — Tim relawan ketiga Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) Universitas Diponegoro terus mengintensifkan misi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana Sumatera Barat. Memasuki hari pelaksanaan Sabtu, 20 Desember 2025, tim memfokuskan kegiatan pada penguatan koordinasi lintas instansi, pelayanan kesehatan terpadu, pendampingan psikososial, serta pemetaan kebutuhan logistik mendesak masyarakat. Dalam kegiatan ini, tum relawan berhasil melayani sekitar 300 warga terdampak banjir.

Pada aspek koordinasi lintas instansi, tim koordinator D-DART UNDIP menjalin komunikasi intensif dengan BPBD Kabupaten Agam, Puskesmas Palembayan, serta Puskesmas Pauh. Koordinasi ini bertujuan memperbarui pemetaan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat, menentukan jalur distribusi bantuan yang paling efektif, serta memperoleh gambaran mutakhir kondisi penyintas di lapangan. Sinergi dengan pemangku kepentingan daerah menjadi fondasi penting agar setiap intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berkelanjutan.

Di bidang pendampingan psikososial, tim psikososial D-DART UNDIP melaksanakan layanan pemulihan mental di Kecamatan Palembayan. Sekitar 30 penyintas yang terdiri dari anak-anak, lansia, dan kelompok rentan mendapatkan pendampingan, dengan rincian 10 orang dewasa dan lansia serta 22 anak-anak. Kegiatan pendampingan dilakukan melalui stabilisasi emosi, asesmen kebutuhan psikologis, dan aktivitas pemulihan yang disesuaikan dengan kondisi penyintas.

Untuk anak-anak, kegiatan dirancang dalam bentuk terapi mewarnai (coloring therapy), permainan edukatif, serta pembagian makanan ringan dan mainan guna menciptakan suasana aman dan menyenangkan. Sementara itu, penyintas dewasa mengikuti layanan Psychological First Aid (PFA), sesi kelompok swabantu (self-help group), serta latihan mindfulness spiritual untuk memperkuat ketahanan mental pascabencana.

Sementara pada pelayanan kesehatan, tim medis D-DART UNDIP memberikan layanan di Puskesmas Palembayan dan rumah singgah di Lubuk Basung. Layanan mencakup pemeriksaan kesehatan umum, pemberian obat-obatan secara gratis, serta koordinasi rujukan dengan fasilitas kesehatan setempat. Di Posko Pauh, tercatat sebanyak 79 pasien dengan beragam keluhan, mulai dari penyakit dalam seperti hipertensi, ISPA, dispepsia, diabetes melitus tipe 2, PPOK, hingga gangguan geriatri; kasus anak seperti ISPA dan flu; gangguan kulit; keluhan neurologis; serta gangguan kecemasan.

Di rumah singgah Lubuk Basung, tim melayani delapan pasien dewasa dan satu anak dengan pelayanan medis lanjutan, termasuk kasus pascaoperasi dan ISPA pada anak. Sementara itu, di wilayah Palembayan, layanan kesehatan menjangkau 95 pasien dengan sebaran kasus yang cukup luas, mencakup gangguan neurologi, penyakit dalam, bedah ringan, psikiatri, pediatri, hingga gangguan kesehatan mata. Tingginya jumlah pasien menunjukkan masih besarnya kebutuhan layanan kesehatan dasar di wilayah terdampak.

Selain layanan medis dan psikososial, tim relawan ketiga D-DART UNDIP juga melakukan pemantauan kebutuhan logistik di lapangan. Hasil asesmen menunjukkan bahwa kebutuhan makanan berprotein seperti ikan kaleng, susu, dan daging olahan masih mendesak, khususnya di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, serta Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Ketersediaan obat-obatan dasar juga masih terbatas, disertai kebutuhan tambahan berupa popok bagi kelompok rentan.

Sebelumnya, pada Jumat, 19 Desember 2025, tim relawan ketiga D-DART UNDIP telah melaksanakan kegiatan serupa di sejumlah lokasi terdampak lainnya. Koordinasi dilakukan dengan Puskesmas Koto Alam, Puskesmas Palembayan, serta Pustu Jorong Lambeh Tulang Gajah untuk memperkuat pemetaan kebutuhan layanan kesehatan dan distribusi bantuan. Pada hari tersebut, pendampingan psikososial menjangkau anak-anak, lansia, dan ibu-ibu melalui terapi bermain, kegiatan mewarnai, serta mindfulness spiritual. Layanan kesehatan juga dilaksanakan di Posko Maninjau dan Kecamatan Malalak, dengan ratusan pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan, serta kunjungan rumah bagi penyintas dengan keterbatasan mobilitas.

Melalui keterlibatan multidisiplin yang terintegrasi, UNDIP berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai mitra kemanusiaan yang aktif dan responsif. Kegiatan D-DART ini menjadi wujud komitmen UNDIP untuk terus memberikan manfaat, memperkuat solidaritas kemanusiaan, serta mendukung proses pemulihan masyarakat terdampak bencana secara menyeluruh. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :