UNDIP, Agam (26-27/12) — Komitmen Universitas Diponegoro dalam merespons situasi kebencanaan kembali diwujudkan melalui kiprah Tim Relawan Keempat Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) yang melaksanakan rangkaian kegiatan pelayanan kemanusiaan di sejumlah wilayah terdampak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kegiatan pada Sabtu, 27 Desember 2025, diawali dengan pengemasan dan pendistribusian logistik serta bantuan medis untuk disalurkan ke posko-posko relawan dan fasilitas layanan kesehatan. Setelah proses tersebut rampung, para relawan bergerak menuju lokasi tugas masing-masing yang telah ditetapkan, sekaligus melaksanakan serah terima logistik dan peralatan kesehatan kepada Posko Kecamatan Agam serta dua rumah yang digunakan sebagai posko relawan D-DART UNDIP.
Pelaksanaan kegiatan hari itu dibagi ke dalam dua tim utama. Tim pertama bertugas di wilayah Maninjau, sementara tim kedua memberikan layanan di Puskesmas Palembayan. Adapun wilayah Maninjau tidak menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan, sehingga fokus diarahkan pada pendampingan psikososial.

Di Maninjau, tim yang terdiri atas dr. Muhammad Satya Arrif Zulhani, Agum Saputra, Muhammad Seno Reynaldi, dan Riva Rahayu melaksanakan layanan psikososial bagi 16 anak dan 12 orang dewasa. Kegiatan anak meliputi art therapy berupa mewarnai dan story telling, sedangkan bagi orang dewasa dilakukan pendekatan psikospiritual serta latihan mindfulness untuk membantu pemulihan kondisi mental pascabencana. Tim juga menyerahkan obat-obatan serta bahan habis pakai ke Puskesmas Maninjau dengan dilengkapi berita acara serah terima.
Sementara itu, Tim Puskesmas Palembayan yang terdiri atas tenaga medis lintas disiplin memberikan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan, disertai penyerahan obat-obatan kepada puskesmas setempat. Seluruh kegiatan terdokumentasi secara administratif dan visual sebagai bentuk akuntabilitas layanan.
Secara keseluruhan, layanan medis yang diberikan tim relawan keempat D-DART UNDIP mencakup penanganan berbagai kasus penyakit, antara lain infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), gangguan pencernaan, hipertensi, penyakit kulit, gangguan muskuloskeletal, hingga kasus psikiatri seperti gangguan cemas menyeluruh dan insomnia non-organik. Selain itu, tim juga melaksanakan kunjungan rumah (home visit) kepada satu pasien dengan kondisi skizofrenia residual.
Pada aspek psikososial, layanan menjangkau 27 anak dan 21 orang dewasa di Palembayan serta 16 anak dan 12 orang dewasa di Maninjau. Pendampingan difokuskan pada stabilisasi emosi, penguatan psikospiritual, serta penggalian potensi positif penyintas guna mendukung proses pemulihan pascabencana.

Sebelumnya, pada Jumat, 26 Desember 2025, tim relawan keempat D-DART UNDIP telah melaksanakan koordinasi lintas instansi dengan sejumlah puskesmas, posko kesehatan, dan BPBD Kabupaten Agam. Koordinasi tersebut difokuskan pada pemetaan kebutuhan layanan kesehatan dan psikososial, distribusi bantuan pangan olahan dari UNDIP Jepara, serta penguatan administrasi relawan.
Pada hari yang sama, tim juga memberikan pelayanan kesehatan dan psikososial di Puskesmas Koto Alam, Puskesmas Malalak, Posko Jorong Limo Badak Malalak Utara, dan Maninjau, dengan total ratusan penerima manfaat dari berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, dewasa, dan kelompok rentan.
Kegiatan tim relawan keempat D-DART UNDIP ini menegaskan peran aktif UNDIP sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pendidikan dan riset, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat dalam situasi darurat. Melalui pendekatan medis dan psikososial yang terintegrasi, UNDIP berupaya memastikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga kesehatan mental dan ketahanan sosial masyarakat. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)







