Faishal Najwan Ahmad: Lulusan Teknik Sipil UNDIP yang Siap Berkarya untuk Negeri

UNDIP, Semarang (9/11) — Di balik khidmatnya Upacara Wisuda ke-180 Universitas Diponegoro Tahap II pada Rabu, 5 November 2025, di Gedung Serba Guna (GSG) Muladi Dome UNDIP, tersimpan kisah inspiratif dari seorang wisudawan yang menapaki perjalanan akademiknya dengan konsistensi dan komitmen yang kuat. Faishal Najwan Ahmad, lulusan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, berhasil meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,84, setelah menyelesaikan studi dalam kurun waktu 4 tahun 1 bulan 16 hari. Ia memulai langkah pendidikannya di UNDIP melalui jalur SNMPTN pada tahun 2021.

Usai menyandang gelar sarjana teknik, Faishal melanjutkan kiprah profesionalnya dengan bergabung sebagai Quantity Surveyor di China Road and Bridge Corporation (CRBC). Posisi tersebut tidak hanya menuntut ketelitian, tetapi juga integritas dan tanggung jawab tinggi dalam mendukung proyek infrastruktur skala besar. Baginya, pondasi keilmuan dan karakter yang ia bangun selama berkuliah menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan global di dunia industri konstruksi.

“Selama berkuliah di UNDIP, saya tidak hanya belajar teori dan keilmuan, tetapi juga mendapat ruang untuk membangun karakter, kepemimpinan, serta keberanian untuk mengeksplorasi banyak hal. UNDIP menjadi titik awal perjalanan saya untuk tumbuh dan berkarya,” ungkap Faishal.

Ia menuturkan bahwa kesempatan berperan di dunia konstruksi merupakan cara untuk mewujudkan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. “Saya ingin ilmu yang saya pelajari dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Bagi saya, itu adalah esensi seorang insan akademik,” tambahnya.

Selama menempuh studi, Faishal aktif mengembangkan kemampuan akademik dan non-akademik. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Sipil UNDIP dan Civil Engineering Club of Expeditous Technology (CIRCLE), menjadi asisten dosen, serta mengikuti Program MSIB Kampus Merdeka Batch 7 di PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Pengalaman tersebut memperkaya perspektifnya mengenai dinamika keilmuan, kolaborasi, hingga kesiapan menghadapi tantangan dunia kerja.

Tidak hanya berorganisasi, Faishal juga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pada tahun 2024, ia bersama tim berhasil meraih Juara 2 National Bridge Design Competition (NBDC) dalam rangkaian Civil Engineering Festival yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta. Kompetisi tersebut menjadi ajang pembuktian kemampuan teknis, analitis, dan kreativitas desain struktur jembatan yang menjadi bidang keahliannya.

Motivasi terbesar yang mendorongnya untuk terus berprestasi adalah keinginan untuk belajar tanpa henti. Ia memandang kompetisi bukan semata-mata tentang kemenangan, melainkan proses memperluas wawasan dan membentuk ketangguhan diri. “Kompetisi adalah ruang untuk bertumbuh. Yang terpenting bukan sekadar hasilnya, tetapi bagaimana kita berkembang selama proses itu,” tegasnya.

Sebagai wisudawan berprestasi, Faishal memaknai tagline “UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat” sebagai prinsip moral dalam setiap langkah. “Bermartabat berarti menjunjung tinggi integritas, etika, dan profesionalitas, sedangkan bermanfaat berarti menjadikan ilmu yang saya pelajari untuk memberi dampak positif bagi masyarakat. Setiap prestasi bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bentuk tanggung jawab untuk membawa nama baik UNDIP dan menginspirasi orang lain,” ujarnya.

Ia juga percaya bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam mempercepat terwujudnya UNDIP sebagai World Class University. Kontribusi dapat diwujudkan melalui prestasi, karya ilmiah, inovasi, hingga kegiatan pengabdian masyarakat yang berdampak luas.

Menutup pesannya, Faishal mengajak mahasiswa untuk tidak berhenti mengeksplorasi diri dan keluar dari zona nyaman. “Teruslah belajar, berkembang, dan berusaha memberi manfaat, sekecil apa pun itu. Jadilah pribadi yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan integritas dan semangat pantang menyerah, kita dapat menjadi generasi yang bermartabat, bermanfaat, dan berdaya saing global,” pungkasnya.

Kisah Faishal menjadi cerminan generasi muda UNDIP yang unggul, berintegritas, dan siap berkarya bagi negeri. Kiprahnya menjadi bukti bahwa semangat Diktisaintek Berdampak bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata untuk menghadirkan kemanfaatan bagi bangsa dan dunia. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :