Business Matching UNDIP Sukses Kolaborasikan Para Inovator dengan Kadin, Dinas Koperasi dan Umkm Serta Mitra Industri

UNDIP, Semarang, (10/12) – Direktorat Inovasi dan Kerja Sama Universitas Diponegoro menyelenggarakan Business Matching 2025, sebuah forum strategis yang dirancang untuk memperkuat konektivitas antara akademia, industri, serta pemangku kepentingan eksternal dalam rangka memperluas jejaring hilirisasi riset. Kegiatan ini berfokus pada dua klaster prioritas, yaitu Pangan serta Enjinering dan Mekatronika, yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi, daya saing industri, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dr. I Made Bayu Dirgantara, selaku Wakil Direktur Inovasi dan Kerja Sama UNDIP, melaporkan bahwa, kegiatan Business Matching 2025 menekankan pentingnya pendekatan melalui penguatan ekosistem inovasi melalui kolaborasi terstruktur antara perguruan tinggi, pemerintah dan sektor industri. Menurut Made, pendekatan ini menekankan pentingnya model kerja sama yang responsif, adaptif, serta memiliki orientasi keberlanjutan.

Selaras dengan hal di atas, Rektor UNDIP yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., memberikan penegasan tentang komitmen Undip dalam membangun mekanisme hilirisasi riset yang tidak hanya berbasis pada keunggulan ilmiah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi bagi masyarakat.

Wijayanto, Ph.D. juga menyampaikan bahwa, klaster Pangan dengan tema “Akselerasi Inovasi Pangan Melalui Kolaborasi Strategis Akademia dan Industri” menjadi kerangka integrasi riset dasar dan terapan yang menjawab tantangan serta kebutuhan industri pangan. Demikian halnya dengan Klaster Engineering & Mekatronika dengan tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi dengan Industri Pangan, Kesehatan dan Energi”, menegaskan peran teknologi rekayasa, otomasi, dan mekatronika dalam mendukung transformasi industri menuju efisiensi produksi, peningkatan kualitas, serta kesiapan menghadapi dinamika teknologi global.

Apresiasi dan kekaguman serta terimakasih dihaturkan atas antusiasme para inovator UNDIP,  juga para narasumber, mitra pemerintah maupun pihak industri, juga moderator serta segenap tamu undangan lain yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang juga dilanjutkan dengan membuka acara

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Tengah, yang diwakili oleh Syanaz Nadya Winanto Putri selaku Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Kreatif, memaparkan peran KADIN dalam membangun intermediasi kolaboratif antar-sektor. KADIN berperan sebagai “HUB” penting dalam memfasilitasi komunikasi Universitas dan UMKM, mempromosikan transfer teknologi melalui koordinasi antar sektor, melaksanakan program-program khusus untuk pengembangan UMKM, serta melindungi kebijakan yang mendukung kolaborasi dan inovasi.

PT Kalbe Farma, melalui S.F.D. Arie Wibowo, selaku Corporate Sustainability Assistant Manager menyampaikan strategi pengembangan inovasi kesehatan berbasis kemitraan riset. Kalbe juga telah berhasil berkolaborasi dengan Kementerian Diktisaintek dalam memperkuat triple helix antara akademisi, bisnis dan pemerintah, serta riset lainnya untuk meningkatkan hilirisasi riset utamanya di bidang kesehatan.

Turut menambah hangat dan antusias peserta dengan hadirnya Widya Putra, selaku Founder dan CEO Mushome dan PT Yasa Jamur Sriwijaya, yang berbagi pengalamannya dalam berinovasi di bidang pangan berbasis bioteknologi dan telah sukses serta memiliki prospek tinggi dalam pasar global.

Business Matching sesi pertama, gayung bersambut dengan kehandalan pemandu (moderator) Ahmad Ni’matullah Al-Baarri serta penampilan para inovator UNDIP,  yang ahli di bidang pangan dan kesehatan beserta produk inovasi unggulannya, seperti: Diana Nur Afifah, Fitriyono Ayusta, Henny Kusumastuti, dan lainnya.

Sesi kedua semakin hangat dan mergerucut diskusinya dengan menghadirkan Direktur Utama PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Petrus Tedja Hapsoro, yang menekankan pentingnya integrasi kemampuan akademik dengan kebutuhan manufaktur presisi nasional. Beliau sudah berpengalaman dan terbukti banyak sekali berkolaborasi dengan UNDIP,  dan Perguruan Tinggi lainnya dalam menghasilkan produk inovasi berbasis riset yang tepat guna dan berdampak langsung bagi masyarakat, pemerintah, dan end user lainnya.

Para inovator dari klaster enjinering dan mekatronika tidak kalah seru dalam diskusinya serta saat menampilkan produk inovasi mereka, diantarnya yang hadir: Didi Dwi Anggoro dengan DipoFuel nya, Didik Aribowo dengan Buggy Car dan ATV bertenaga listrik serta Voca Roaster based on IoT nya, M. Nur dengan D’ozone, Luthfansyah Muhammad dengan Helios Pro-Version, APOLLO 3002 dan Antares-1A. Serta masih banyak lagi inovator dengan produk unggulannya yang siap untuk dihilirkan dan sangat berdampak bagi masyarakat.

Sesi ini diakhiri oleh pemaparan kesuksesan CV Anugerah Agung, melalui pemaparan Direktur Muhamad Taufiq Maisur, mengenai praktik terbaik dalam transfer teknologi pada sektor pangan, kesehatan, dan energi. Mitra UNDIP,  yang satu ini juga telah berhasil berkolaborasi dengan UNDIP,  dalam menghasilkan produk inovasi yang sudah laku di pasaran dalam negeri seperti voca roaster, dan alat teknologi tepat guna lainnya.

Selain narasumber utama, kegiatan ini juga dihadiri oleh wakil pemerintahan seperti Dinas Koperasi dan UMKM, berbagai mitra strategis, seperti CV Nuanza Porcelain Indonesia, PT Marimas, PT Choice Plus Makmur, dan PT Koronka, yang selama ini menjadi bagian integral dari ekosistem inovasi Universitas Diponegoro serta mampu menjadi high light pada Business Matching UNDIP,  – 2025. Kehadiran mitra kerja sama tersebut juga sebagai platform ilmiah dan strategis untuk mempertemukan pengetahuan akademik dengan kebutuhan aplikatif industri secara lebih sistematis.

Melalui Business Matching Batch II – 2025, UNDIP,  kembali membuktikan komitmennya dalam mendorong pengembangan inovasi berbasis riset yang relevan, adaptif, dan berkelanjutan. Forum ini diharapkan menjadi katalisator bagi terciptanya kolaborasi riset baru, integrasi teknologi, dan komersialisasi hasil penelitian yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat, industri, dan pembangunan nasional. (Komunikasi Publik/UNDIP/Tim DIHK)

Share this :