Hadapi Tantangan Sampah dan Ketahanan Pangan, Morowali Utara Percayakan Kerja Sama kepada UNDIP

UNDIP, Semarang (23/12) – Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan audiensi kerja sama ini dilaksanakan pada Senin, 22 Desember 2025, bertempat di Ruang Sidang Rektor UNDIP.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut menjadi wujud komitmen bersama antara UNDIP dan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kerja sama ini disepakati untuk jangka waktu lima tahun sejak ditandatangani.

Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan sebuah kehormatan bagi UNDIP atas kepercayaan yang diberikan. Prof. Suharnomo menjelaskan bahwa sebagai bentuk komitmen UNDIP untuk bermartabat secara akademik dan bermanfaat bagi masyarakat, UNDIP secara aktif terlibat dalam program pengabdian, seperti penanganan rob di Pantura dan juga Ekspedisi Patriot UNDIP yang tersebar di 13 provinsi dan 35 kabupaten/kota . Menurutnya, kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi ruang penting bagi sivitas akademika UNDIP untuk terlibat langsung dalam penyelesaian persoalan riil di masyarakat sekaligus mendorong pengembangan keilmuan yang berkelanjutan.

“Ini juga tantangan bagi dosen-dosen biar berinteraksi dengan banyak masalah yang ada di masyarakat. Tidak semua hal bisa ditangani oleh kampus. Tapi kalau kita terjun, mudah-mudahan banyak ilmu baru yang terus berkembang. Terima kasih atas kepercayaan ke Universitas Diponegoro. Mudah-mudahan masalah ini dapat kita jawab dengan sebaik-baiknya,” pungkas Prof. Suharnomo.

Hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS, beserta jajaran. Dalam sambutannya, Bupati Morowali Utara menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan singkat dalam rangka Ekspedisi UNDIP. Pertemuan tersebut membuka ruang diskusi mengenai berbagai program pengabdian masyarakat dan penelitian UNDIP yang telah menunjukkan dampak signifikan, khususnya dalam pengelolaan sampah dan pengembangan teknologi.

“Dari hasil diskusi singkat itu menjelaskan tentang Universitas Diponegoro dan beberapa proyek-proyek pengabdian masyarakat dan penelitian yang hari ini sudah menunjukkan hasil yang signifikan, secara khusus dalam hal pengolahan sampah dan beberapa teknologi yang lain, sehingga di waktu yang singkat itu saya memutuskan saya akan berkunjung ke sini,” ungkap Bupati Morowali.

Bupati Morowali Utara menegaskan bahwa sebagai daerah tujuan investasi, Morowali Utara menghadapi berbagai tantangan pembangunan, di antaranya persoalan pengelolaan sampah industri dan domestik, serta ketahanan pangan, khususnya terkait ketersediaan daging unggas dan kebutuhan logistik akibat meningkatnya jumlah tenaga kerja. Oleh karena itu, dukungan data riset, keilmuan, dan teknologi dari UNDIP dinilai sangat penting untuk merumuskan solusi berbasis perencanaan yang tepat dan data yang akurat.

“Nah ini persoalan yang kami hadapi dan tentunya sekali lagi kami membutuhkan dukungan dari Universitas Diponegoro dengan segala keilmuan dan teknologi yang dimiliki untuk bisa bekerja sama dengan Morowali Utara untuk bisa mengembangkan daerah ini dan mengatasi beberapa persoalan-persoalan yang kami hadapi sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi,” jelas Bupati Morowali.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, turut disampaikan paparan inisiasi kerja sama teknologi desalinasi tenaga surya oleh Prof. Dr. I Nyoman Widiasa, S.T., M.T., selaku Kepala Badan Pengelola Kampus Jepara UNDIP. Paparan tersebut menyoroti pengalaman UNDIP dalam pengembangan sistem desalinasi di wilayah Pantura Jawa Tengah sebagai solusi penyediaan air bersih, sekaligus menekankan pentingnya alih teknologi dan penyesuaian sistem berdasarkan karakteristik air di masing-masing daerah. Teknologi ini dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan di Morowali Utara sebagai bagian dari strategi pengelolaan sumber daya air dan pembangunan berkelanjutan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Wakil Rektor IV Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik UNDIP, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., yang menegaskan bahwa UNDIP memiliki berbagai kepakaran lintas disiplin, tidak hanya di bidang air, tetapi juga pangan, lingkungan, dan sektor strategis lainnya. Hal ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara UNDIP dan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara ke depan.

Sebagai penutup rangkaian acara, rombongan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara mengikuti tur fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) UNDIP yang dipandu oleh Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) UNDIP, Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes. Kegiatan ini menjadi bagian dari pengenalan praktik pengelolaan sampah berbasis riset dan pengabdian yang dikembangkan oleh UNDIP. (Komunikasi Publik/UNDIP/Nabila)

Share this :