UNDIP, Semarang (26/12) — Upaya mewujudkan kemandirian alat kesehatan nasional terus diperkuat oleh Universitas Diponegoro melalui riset-riset berdampak yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) 2025 yang digagas oleh Konsorsium Tribology and Biomedical Society Indonesia (TBSI) di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Jamari, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Dekan Fakultas Teknik UNDIP selaku Ketua Konsorsium.
Melalui RIKUB 2025, konsorsium TBSI menghadirkan Platform CARE System yang terintegrasi dengan teknologi robotika serta empat inovasi alat kesehatan yang dirancang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sesuai dengan karakteristik fisik, budaya, dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Empat inovasi utama tersebut meliputi hip joint prosthesis, sepatu terapeutik bagi penderita diabetes, smart clothing untuk terapi medis, serta robot perawat otonom. Seluruh pengembangan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, industri mitra CV Sarana Multitehnik, dan rumah sakit mitra RS Panti Rini.
Implan Sendi Pinggul Karya Tim Prof. Jamari
Inovasi pertama dikembangkan oleh Tim 1 yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Jamari, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. Tim ini memfokuskan riset pada desain ulang hip joint prosthesis berbasis data antropometri masyarakat Indonesia. Implan ini dirancang agar tetap stabil dan aman saat digunakan pada aktivitas ekstrem, termasuk gerakan khas seperti salat. Pada 2025, tim berhasil menghasilkan purwarupa implan dengan dimensi dan karakteristik mekanik yang lebih sesuai dengan anatomi orang Indonesia, sekaligus menghasilkan publikasi ilmiah internasional dan paten terdaftar.
Sepatu Terapeutik Diabetes oleh Prof. Paulus Wisnu Anggoro
Tim 2 (kedua) dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Paulus Wisnu Anggoro, S.T., M.T., IPU. yang mengembangkan sepatu terapeutik berbasis tingkat risiko penderita diabetes menggunakan pendekatan Ankle Brachial Index (ABI). Hasil riset melahirkan purwarupa shoe last dan insole yang dirancang spesifik mengikuti bentuk kaki pasien, sehingga mampu menurunkan risiko luka dan komplikasi kaki diabetes. Inovasi ini telah menghasilkan beberapa paten terdaftar dan publikasi jurnal internasional bereputasi.
Smart Clothing Terapi Autisme Karya Prof. Tri Indah Winarni
Inovasi ketiga dikembangkan oleh Tim 3 yang diketuai Prof. Dr. dr. Tri Indah Winarni, M.Si.Med., PA. Tim ini menciptakan smart clothing berupa rompi terapi tekanan (deep pressure therapy) untuk penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) sekaligus pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring (bedrest). Rompi ini dilengkapi sistem monitoring berbasis IoT dan telah menghasilkan paten terdaftar serta publikasi ilmiah internasional.
Robot Perawat Otonom Inovasi Anugrah Kusumo Pamosoaji
Sementara itu, Tim 4 dipimpin oleh Anugrah Kusumo Pamosoaji, S.T., M.T., Ph.D. yang mengembangkan robot perawat otonom berbasis autonomous guided vehicle (AGV).
Robot ini dirancang mampu melakukan navigasi mandiri di lingkungan rumah sakit untuk membantu pemantauan pasien, distribusi layanan, hingga mendukung keselamatan dan efisiensi kerja tenaga kesehatan. Inovasi ini juga telah menghasilkan purwarupa, paten terdaftar, serta publikasi jurnal internasional bereputasi.
Didukung pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), RIKUB 2025 telah mencapai Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 5–6, menghasilkan 7 paten terdaftar dan 7 publikasi internasional, sekaligus membuka jalan menuju tahapan manufaktur dan uji klinis pada tahun-tahun berikutnya.
Melalui inovasi-inovasi ini, UNDIP menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi bangsa. RIKUB 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi riset yang terarah mampu berkontribusi langsung bagi Indonesia yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)







