ODM UNDIP 2018, Menteri Susi: “Laut Untuk Masa Depan Bangsa”

Sebanyak 11 ribu mahasiswa baru Undip tahun 2018 sejak jam 06.00 pagi telah memadati lapangan Stadion Diponegoro, kampus Undip Tembalang, Senin kemarin (12/8). Berseragam kaos putih dan celana warna gelap, mereka mengikuti rangkaian upacara penutupan mahasiswa baru yang dikemas dalam acara Orientasi Diponegoro Muda (ODM) 2018 dengan mengambil tema” Undip Green Habit”.

Pelaksanaan ODM dimeriahkan dengan penerbang Paralayang yang terbang rendah menyapa mahasiswa baru; Parade Unit Kegiatan Mahasiswa; Penampilan Mahakarya (Drama Kolosal), Marching Band dari SMK Kesdam IV/Diponegoro serta hadirnya tokoh-tokoh nasional, yaitu Menteri Riset dan Tehnologi Prof. Dr. Muhammad Nasir; Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Dr(Hc). Susi Pudjiastuti serta Wakil Ketua III, Dewan Perwakilan Daerah, Drs. Akhmad Muqowam.

Dihadapan para tamu undangan, para mahasiswa baru berhasil mengkonfigurasikan 4 mozaik yakni Logo Undip; Lawang Sewu; Candi Gedong Songo dan Lambang Negara Garuda Pancasila. Makna dari masing masing-masing mozaik itu meneguhkan bahwa para mahasiswa baru yang berasal dari seluruh pulau-pulau di nusantara (yang dilambangkan dengan Garuda Pancasila), saat ini mereka berada di Semarang-Jawa Tengah yang dilambangkan dengan candi gedong songo dan lawang sewu, serta disatukan dalam satu kampus rakyat, yakni Undip yang menghargai dan menghormati NKRI dalam keberagaman dan kemajemukan asal daerah mahasiswa.

Ditengah terpaan terik matahari, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti tampak bersemangat membakar dan menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme dihadapan 11 ribu mahasiswa baru Undip. Dalam kuliah umum yang disampaikannya sepanjang 45 menit, menteri Susi menegaskan betapa penting merawat dan menjaga wilayah laut Indonesia yang memiliki pantai terpanjang ke dua di dunia serta luas wilayah laut lebih dari 5,8 juta km. Hasil produk perikanan di Indonesia saat ini menduduki nomor 1 di Asia Tenggara, namun ironisnya pembangunan di bidang perikanan belum fokus dan masih ada pencurian ikan oleh negara tetangga.

Susi juga mengingatkan bahwa Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan sebagai 3 pilar KKP untuk menjaga wilayah laut ini penting ditegakkan. Menurutnya menjaga kedaulatan wilayah laut ini penting karena terkait dengan kehormatan dan harga diri bangsa. Oleh karenanya ditegaskan tidak ada kompromi dalam penegakan hukum (law enforcement) terhadap hal ini, termasuk penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan oleh negara tetangga. “Saya katakan Laut untuk masa depan bangsa dan jadikan laut sebagai beranda depan rumah kita, yakni dengan cara mencintai, merawat dan menjaga laut kita. Undip saya yakin mampu mencetak mahasiswa yang memiliki integritas yang akan menjaga kedaulatan dan kehormatan wilayah laut kita. Banyak bisnis perikanan yang belum dikembangkan untuk masa depan bangsa” papar Susi.

Sementara itu Menteri Riset dan Tehnologi, Prof. Dr. Nasir mengapresiasi prestasi Undip yang saat ini menduduki rangking ke 5 sebagai PTN terbesar seluruh Indonesia. Nasir mengingatkan Undip agar tetap terus berkarya yang bermanfaat bagi masyarakat dan jangan berhenti memperhatikan nasib mahasiswa, terutama dari luar pulau yang sedang kesulitan ekonomi karena bencana, seperti di Nusa Tenggara Barat saat ini. “Tolong Pak Rektor dapat mencari celah kebijakan untuk membantu mereka yang sedang terkena bencana. Jadi jangan sampai ada mahasiswa yang berhenti karena soal biaya kuliah” kata guru besar Ekonomi Undip.

Sejalan dengan hal itu Rektor Undip yang ditemui awak media menyampaikan bahwa Undip sebagai Perguruan Tinggi yang berbadan Hukum (PTN-BH) yang berbasis riset, tetap berkomitmen menjadikan Undip sebagai perguruan tinggi yang menghormati keberagaman dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, menjaga mereka dengan nilai cinta kasih sehingga mahasiswa merasa nyaman berada di Undip. “Kami informasikan sebagai kepedulian Undip atas bencana yang terjadi di NTB baru-baru ini, saat ini Undip sudah mengirimkan tim medis untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana. Tidak menutup kemungkinan mereka yang terkjena bencana adalah bapak, ibu dan keluarga dari mahasiswa kami juga. Oleh karenanya Undip sangat memperhatikan kesulitan ekonomi mahasiswa yang saat ini sedang dilanda bencana. Akan kami pertimbangkan kemungkinan untuk memberikan keringan beban UKT atau kalau perlu membebaskan UKT mereka selama 2 semester, kalau memang keluarga mereka sedang dilanda bencana” terang Guru besar Peradilan Tata Usaha Negara. (ND-Humas Undip)

Share this :

Category

Arsip

Related News