“Sekarang ini gerakan global menjadi isu penting, karena itu dengan terselenggarakannya seminar internasional dengan topik Empowering Culture and Nature toward a Better Quality of Life ini adalah bagian dari program yang harus kita ambil. Indonesia adalah salah satu negara yang dinamis dalam menyelami baik secara sosial dan politik, termasuk masalah ruang hidup” ungkap Wakil Rektor IV Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc. dalam sambutannya pada acara International Conference on Sustainability in Architectural Design and Urbanism (ISCADU 2018) yang diselenggarakan oleh Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegorodi Hotel Aston Semarang (29/8).
“Saya berharap bahwa seminar ini akan memiliki hasil yang baik, memberikan saran kepada pemerintah dalam menghasilkan kebijakan terkait dengan isu-isu yang dibahas serta memberikan manfaat dan tercapainya tujuan positif konferensi bagi peserta” lanjut Prof. Ambar.
Menurut Ketua Panitia kegiatan, Dr. Ir. Atiek Suprapti, MT., ISCADU adalah sebuah forum yang
menyediakan ruang bagi para akademisi, praktisi, profesional, mahasiswa, pemerintah untuk pemikiran, ide dan pandangan terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan di bidang arsitektur dan urbanis. Forum ini juga menyediakan tempat untuk menerbitkan makalah atau artikel ilmiah ke di tingkat nasional dan internasional. Kegiatan ini bertujuan menciptakan komunitas dan jaringan di bidang ruang perkotaan dan arsitektur yang berkelanjutan.
Manfaat terselenggaranya konferensi ini adalah pengembangan ilmu pengetahuan hasil riset di bidang arsitektur & perkotaan, khususnya terkait dengan keilmuan ‘Sustainability in Architecture and Urbanism”, terciptanya jaringan ilmiah terkait dengan konferensi ICSADU yang ke depan diharapkan secara periodik akan dilaksanakan secara berkala dan meningkatnya publikasi ilmiah pada jurnal bereputasi secara umum untuk peneliti di seluruh dunia dan khususnya untuk peneliti dari Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini, Prof. Jun-Ichiro Giorgos Tsutsumi dari University of Ryukyus, Okinawa, Jepang, Prof. Acharawan Chutarat, PhD dari King Mongkut University, Thailand, Prof. Kim Saehoon dari Seoul National University , Prof. Almantas Samalavicius dari Vilnus Gediminas Technical University, Lithuania dan. Prof. Bambang Setioko, M. Eng dari Universitas Diponegoro.