Universitas Diponegoro (Undip) memiliki visi menjadi universitas riset yang unggul. Visi itulah yang membuat Undip terus mendorong agar penelitian-penelitian yang dilakukan sivitas akademika Undip tidak hanya berakhir dalam bentuk laporan penelitian, tetapi memiliki nilai guna yang tinggi bagi masyarakat hal itu disampaikan Wakil Rektor IV Undip Prof. Ambariyanto saat membuka acara Undip Bussiness Matching 2018, Selasa (23/10) di Gedung Kewirausahaan FEB Undip kampus Undip Tembalang.
Ambar menambahkan bahwa Undip terus mendukung lahirnya produk atau jasa inovasi yang dikembangkan melalui penelitian, dan mendukung proses hilirisasi produk atau jasa tersebut agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Untuk mendukung proses hilirisasi produk-produk tersebut, maka didirikan Inkubator Bisnis Klinik Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (KKIB) Undip”ujarnya.
Inkubator Bisnis KKIB Undip bertujuan membangun ekosistem bisnis dan teknologi di Universitas Diponegoro melalui pengembangan kapasitas, pendampingan, dan inkubasi terhadap start-up yang berasal dari Undip.
“Harapannya melalui pengembangan kapasitas, pendampingan, dan inkubasi tersebut, startup yang berada di bawah naungan Inkubator Bisnis KKIB Undip dapat memiliki produk/jasa yang memiliki keunggulan bersaing di pasar.
Ketua Inbis KKIB Undip Idris, SE, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Penguatan Kelembagaan Pengembangan Inkubator Tahun Anggaran 2018. Kegiatan Bussiness Matching ini merupakan salah satu agenda rutin tahunan Inkubator Bisnis KKIB Universitas Diponegoro. Tujuan kegiatan ini adalah mempertemukan dan menjembatani tenant yang membutuhkan modal, pembangan usaha dan pasar dengan investor, akselerator dan calon buyer. Sehingga tenant mampu mengakselerasi usahanya”ungkapnya.