Untuk mencapai target 5 jurnal terindeks Scopus, Universitas Diponegoro adakan Workshop Peningkatan Jurnal-Jurnal di Lingkungan Universitas Diponegoro Menuju Terindeks di Pengindeks Internasional Bereputasi (Scopus dan Web of Science) Tahun 2019 bertempat di Lor In hotel, Solo(3-5 Oktober 2019).
Kegiatan dihadiri oleh 92 peserta atau 48 jurnal yang lolos seleksi berpotensi internasionalisasi. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan detil tentang kriteria penilaian dan seleksi jurnal oleh pengindeks Scopus dan Web of Science. Acara dibuka oleh Prof. Ambariyanto selaku Wakil Rektor Riset dan Inovasi mewakili Rektor Undip. Mengundang beberapa Narasumber dan penggiat jurnal, yakni Dr. Lukman, SH, M.Hum selaku Kasubdit FJI Kemenristekdikti. Hadir pula Prof.Dr. Komang G. Wiryawan yakni Ketua Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) dari IPB, serta Narasumber dari Undip yakni Prof.Dr. Istadi, ST, MT, Prof. Dr. Hadiyanto, M.Sc., Prof. Dr. Edy Kurnianto, Eko Didik Widianto, ST., MT. dan Wahyu Setiadi, S.Kom., M.Kom.
Dalam sambutannya, Prof Ambariyanto selaku Wakil Rektor Riset dan Inovasi menyampaikan, “Jurnal yang baik berawal dari penelitian yang baik yang didukung dengan fasilitas yang baik pula.Tersedia dana dari Kemenristekdikti sebesar 49 milyar dan 51 milyar dari Universitas Diponegoro untuk alokasi tahun 2019 ditambah dana riset kerjasama sebesar 30 milyar yang mendukung publikasi jurnal internasional yang dapat memberikan kemanfaatan”. Lebih lanjut Beliau menjelaskan untuk mendukung riset dan publikasi internasional, disusun roadmap laboratorium riset dengan kelengkapan alat dan perangkat, SDM dan ruangan yang mendukung. Target 2 tahun kedepan alat-alat tersebut dapat menghasilkan minimal paper atau Revenue Generating Activities (RGA).
Sementara itu, Prof.Dr. Istadi, ST.,MT. yang menginisiasi kegiatan ini menyampaikan bahwa untuk tahun ini sudah ada 3 jurnal di Undip yang sudah terindeks Scopus dan Web of Science. Target tahun mendatang (2020) adalah 5 jurnal lagi terindeks Scopus. Untuk mencapai target tersebut, maka perlu memberikan pemahaman dan strategi untuk peningkatan jurnal menuju terindeks Scopus dan Web of Science.
Materi yang disampaikan sebagai bekal pengetahuan dan upaya yang dilakukan menuju jurnal terindeks Scopus dan Web of Science, diantaranya: Kebijakan Program Internasionalisasi Kemenristekdikti dan Tindak Lanjutnya, Best Practice dan Pengalaman Menjaga Mutu Jurnal Terindeks Scopus dan Sosialisasi Program Pendaftaran HEBII, Pemeriksaan Similaritas untuk Mengetahui Potensi Unsur-unsur Plagiat, Kriteria Seleksi dan Parameter-parameter Penilaian Jurnal Menurut Pengindeks Internasional Bereputasi Tinggi (Scopus dan Web of Science), Tatacara Pendaftaran Indeksasi Jurnal di Scopus dan Web of Science, Strategi dan Tips Merekrut Peer-Reviewer dan Penulis Potensial dari Diversitas Internsional, Principles of Transparency and Best Pratice in Scholarly Publishing, Pendampingan Teknis Aplikasi OJS (Open Journal System) untuk Pemenuhan Standar Website Jurnal Internasional, Standar dan Kriteria Pemilihan Editor in Chief, Main Handling Editor, International Editorial Board dan Peer-Reviewer, Diskusi Pendampingan Teknis Aplikasi OJS untuk Pemenuhan Standar Website Jurnal Internasional, Standar Kualitas Substansi Artikel Ilmiah Jurnal Internasional serta Kriteria dan Standar Kerjasama Jurnal Ilmiah dengan International Conference.
Acara ditutup oleh Ketua WCU Undip, Dr. Denny Nugroho S, ST.,M.Si. yang menyampaikan bahwa jelang ditutupnya acara workshop sudah ada 2 jurnal dari peserta yang submit dan under evaluation in scopus yakni Reaktor dari Fakultas Teknik dan Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi dari Fakultas Sains dan Matematika. Jurnal yang under evaluation in web of science yakni Reaktor dari Fakultas Teknik. Jurnal lain yang sudah submit ke web of science yakni Nurse Media Journal of Nursery dari Fakultas Kedokteran dan Indonesian Journal of Marine Science dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Submit di scopus pula Nurse Media Journal of Nursery dari Fakultas Kedokteran.
Diharapkan dengan memperhatikan standar, kriteria dan strategi seperti membuat jurnal yang lebih spesifik bidang ilmunya, diharapkan target 5 jurnal terindeks Scopus dapat tercapai tahun depan. (Ut-Humas)