Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2016 telah berhasil meningkatkan animo generasi muda untuk berwirausaha dalam bidang pertanian. Target Kementan mencetak satu juta petani milenial melalui PWMP didukung dengan kolaborasi dengan perguruan tinggi mitra. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi mitra yang ditunjuk untuk mensukseskan Gerakan Satu Juta Petani Milenial. FPP Undip telah mencetak 45 orang alumni yang tergabung dalam 15 unit usaha bidang pertanian.
Pendampingan alumni FPP UNDIP dalam kegiatan PWMP ini didukung tiga staf dosen pengajar sebagai pembimbing lapangan selama tiga tahun dimulai dari fase penyadaran, pengembangan dan kemandirian. PWMP mendorong alumni sesuai dengan misi FPP UNDIP untuk menjadi fakultas yang unggul dalam bidang peternakan dan pertanian dengan mentransformasikan dari budidaya tradisional ke pertanian modern sesuai dengan perkembangan era IT 4.0. Bidang usaha yang ditekuni alumni PWMP FPP UNDIP meliputi usaha dari hulu ke hilir, seperti usaha penggemukan sapi potong, pakan ternak dan pupuk organik, penggemukan kambing dan domba, usaha tanaman hias, sayuran hidroponik serta pengolahan susu sapi segar.
Program PWMP ini juga merupakan wujud nyata dukungan fakultas terhadap peningkatkan produksi dan penyediaan pangan di Indonesia, khususnya pada masa penanganan wabah Covid-19. Bidang pertanian terbukti sebagai salah satu bidang yang bertahan di tengah wabah Covid-19. Dan peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pendapatan keluarga petani. Disaat penanganan wabah Covid-19, konsumen semakin sadar tentang asupan gizi yang seimbang.
Permintaan produk peternakan dan pertanian semakin tinggi khususnya untuk konsumen keluarga. Hal ini juga dirasakan binaan PWMP FPP UNDIP yang menggunakan teknologi informasi secara online untuk pemasaran produk usahanya. Hastag #dirumahaja terbukti sangat ampuh dalam meningkatkan permintaan konsumsi pangan rumah tangga. Distribusi produk pertanian melalui online dimana produk akan sampai tujuan tanpa merepotkan konsumen. Sehingga secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan petani milenial saat ini khususnya yang menggunakan perkembangan teknologi informasi.
Disisi konsumen sendiri, distribusi produk pangan secara online mengurangi kepanikan masyarakat dengan stok pangan yang tercukupi saat mewabahnya Covid-19. Satu hal yang cukup membanggakan bagi sektor pertanian adalah menyadarkan tingginya peran petani dalam penyediaan pangan nasional. Petani dan produk pertanian lokal menjadi tumpuan saat penanganan wabah ini dan diharapkan kondisi ini bertahan sampai penanganan wabah terselesaikan. Dengan mencintai produk pangan lokal, sektor pertanian akan tetap bertahan selamanya.