The Signing of Memorandum of Understanding between Asian Development Bank and Universitas Diponegoro and Country Launch of the Asian Water Development Outlook 2020  

Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Asian Development Bank dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan rangkaian kegiatan Penandatanganan MoU kerjasama antara Universitas Diponegoro dengan Asian Development Bank sekaligus secara resmi peluncuran dokumen Asian Water Development Outlook  (AWDO) 2020 untuk Indonesia.

Acara diawali dengan penandatanganan MoU oleh Bapak Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum dan  ADB Country Director, Indonesia Resident Mission, South East Asia Regional Department, Mr. Winfried F. Wicklein.

Peluncuran dokumen Asian Water Development Outlook (AWDO) 2020 diawali dengan sambutan Prof. drg. Chairul Tanjung, M.B.A. sebagai anggota Dewan Penasihat Sektor Air, ADB, yang dilanjutakan dengan pembicara kunci Bapak Ir. Basuki Hadimuljono, M.Sc., PhD, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan paparan singkat mengenai dokumen AWDO oleh Ir. Bambang Susantono MCP, MSCE, Ph.D. , Wakil Presiden Urusan Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan, ADB.

Beberapa hal penting dari penandatanagan MoU dan Peluncuran dokumen AWDO ini adalah:

  1. Air adalah kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan alam yang berkelanjutan. Jumlah penduduk yang terus bertambah dan aktifitas ekonomi yang terus berkembang menuntut kepedulian yang lebih besar terhadap isu air dan sanitasi agar dapat terus tersedia sebagai sumber pengihidupan dan terkendali (not too much) yang mengakibatkan banjir, (not too little) yang mengakibatkan kekurangan air/kekeringan dan gagal panen, serta (not too dirty) yang mengakibatkan air tidak layak untuk dimanfaatkan.
  2. Asian Water Development Outlook 2020 (AWDO) adalah kontribusi nyata ADB untuk memastikan berbagai isu terkait air khususnya di lingkup Asia Pasifik, agar dapat tertangani dengan baik. Universitas Diponegoro menyambut baik launching dokumen AWDO di Indonesia ini yang dilakukan secara bersama-sama dengan Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Universitas Diponegoro. Launching bersama ini menunjukkan bahwa permasahalan air harus kita hadapi bersama-sama melalui kolaborasi yang kuat diantara berbagai pemangku kepentingan, Pemerintah-Akademisi-Dunia usaha-Masyarakat dengan berbagai institusi global.
  3. Undip sejalan dengan visinya untuk menjadi Universitas Riset yang unggul terus berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam pencapaian SDGs nasional maupun daerah. Isu terkait air (water security) masuk ke dalam pencapaian beberapa target SDGs, melalui kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi – dan kolaborasi yang terus diperkuat dengan berabagi pemangku kepentingan diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan peran Undip sebagai institusi Pendidikan tinggi untuk berkiprah dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait air tersebut. Kehadiran SDGs center Undip sejak pertengahan 2020 lalu merupakan salah satu upaya konkrit yang telah Undip lakukan untuk mencapai target-target SDGs, dan juga untuk mendampingi pemerintah dalam mencapai target-target SDGs Nasional. Sejalan dengan dokumen AWDO, target terkait air ini sekurang-kurangnya akan meliputi 5 dimensi:
    • Ketersediaan air dan sanitasi untuk penduduk pedesaan
    • Ketahanan air untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
    • Ketersediaan air dan sanitasi di wilayah perkotaan
    • Pengelolaan lingkungan untuk memastikan keseimbangan siklus air yang rentan sebagai akibat drai perubahan iklim
    • Penanggulangan bencana khususnya bencana hydrometeorology (terkait air)
  4. Kerjasama ADB dengan Undip dalam me localised SDGs dimana didalamnya terdapat point-point yang juga sangat relevan dengan isu air ini diharapkan dapat menjadi Langkah strategis yang terus berkelanjutan untuk pengembangan ilmu pengatahuan dan inovasi dalam pengelolaan air dan penanggulangan bencana nasional maupun daerah (seperti yang selama ini juga telah dilakukan, antara lain dengan Kota Semarang yang cukup rentan dengan bencana banjir).
Share this :

Category

Arsip

Related News