Magister Matematika FSM Undip Memberikan Pelatihan Pengembangan Softskill Untuk Mahasiswa

Softskill menjadi kemampuan tambahan yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini. Kemampuan yang mendukung seseorang dalam bertindak sehari-hari maupun dalam pekerjaan tentunya akan sangat membantu. Fakultas Sains dan Matematika, Program Studi Magister Matematika Universitas Diponegoro menyadari akan kebutuhan ini bagi mahasiswa yang menempuh studi magister matematika dan juga masyarakat umum. Oleh karena itu, Program Studi Magister Matematika memberikan pelatihan pengembangan softskill untuk mahasiswa. Materi softskill disampaikan oleh Romi Satria Wahono, Ph.D. yang merupakan peneliti, praktisi bisnis dan dosen.

Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Prof. Dr. Widowati, S.Si., M.Si. menyampaikan dalam sambutannya bahwa pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator kerja Program Studi Magister Matematika. Dengan senantiasa menyelenggarakan program-program pelatihan untuk mencapai target indikator kerja yang mengacu pada pencapaian World Class University. Tujuan kegiatan berkaitan dengan pengembangan diri melalui kemampuan sofskill dalam bidang penulisan terutama penulisan proposal penelitian. Dengan peningkatan kemampuan menulis proposal penelitian sehingga mahasiswa mampu menulis proposal penelitian lebih baik lagi sehingga kedepannya akan meningkatkan riset yang ada di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.

Tujuan Program Studi Magister Matematika yang bekaitan dengan kemampuan menulis, menuangkan ide-ide kreatif dengan output berupa publikasi jurnal internasional bereputasi maupun jurnal nasional terakreditasi. Prof. Dr. Widowati, S.Si., M.Si. menyebutkan bahwa salah satu syarat kelulusan publikasi dari Program Magister Matematika adalah dengan publikasi jurnal nasional sinta 4. Prof Widowati sapaan akrab Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro ini berharap bahwa melalui pelatihan ini tidak hanya kemampuan menulis mahasiswa Program Studi Magister Matematika saja yang menjadi lebih baik tetapi juga ide-ide yang menjadi dasar penelitian. Beliau menekankan kebaharuan dalam riset menjadi poin utama sebuah riset yang baik.

Romi Satria Wahono, Ph.D. mengungkapkan dalam paparannya bahwa penelitian yang dikejar bukan produk jadi atau hasil penelitiannya saja melainkan lebih kepada kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Riset selalu dicari manfaatnya untuk masyarakat sementara tidak selalu riset menghasilkan produk yang dapat dilihat mata. Penelitian yang terkait pengembangan teori atau kajian juga termasuk kontribusi terhadap pengetahuan sedangkan kontribusi terhadap masyarakat tidak dapat diukur dengan ukuran yang jelas tetapi lebih kepada manfaat secara tidak langsung sehingga biasanya dalam proposal penelitian ditempatkan pada bagian manfaat penelitian.

Memanfaatkan research gap untuk mendapatkan ide penelitian. Melihat dan mempelajari berbagai paper untuk mendapatkan ide penelitian tentunya dapat bermanfaat besar. Romi Satri Wahono, Ph.D. menyebutkan bahwa untuk jenjang S2 minimal 70 paper pernah dipelajari untuk menemukan sebuah research gap atau ide untuk penelitian. “Kawan-kawan yang merasa belum menemukan ide atau benang merah dari permasalahan atau topik penelitian, mungkin hanya karena paper yang dibaca masih kurang” jelasnya. “Paper yang dapat digunakan landasan penelitian paling tidak paper 3 tahun terakhir, tetapi tidak ada salahnya mengecek hingga 10 tahun ke belakang”

Kajian literatur yang biasanya ada di bab 2 bukan sekedar membaca berbagai buku kemudian memindahkan teori yang telah dibaca di buku tersebut ke proposal penelitian. Membaca kemudian memahami teori yang dibaca kemudian mencatumkan dalam proposal penelitian sesuai dengan pemahaman kita atau sesuai teori yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian adalah yang seharusnya dilakukan. Dalam mencari ide penelitian pun tidak perlu terlalu memikirkan hal-hal jauh atau terlalu banyak topik sehingga penelitian keluar dari fokus. Hanya dengan topik kecil namun mendalam untuk melakukan penelitian yang berkontribusi untuk pengetahuan akan lebih membantu peneliti dalam melakukan penelitian. (Diska-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News