Dalam menghadapi tantangan industri pangan saat ini nampaknya jatuh pada kata kunci yang bernama “iptek dan inovasi”. Hal tersebut disampaikan oleh Chairman and Founder Cimory Group, Ir. Bambang Sutantio dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP pada tanggal 15 Februari 2022 secara daring.
Pengalamannya menyaksikan hasil panen buah nanas di Wonosobo yang hanya dijual dalam bentuk buah segar dan harga jual yang rendah, menjadi penggerak Bambang Sutantio dalam mempelajari food technology, hingga dirinya menimba ilmu ke Jerman. Harapannya, ilmu yang dia peroleh dapat diterapkan sepulangnya ke Indonesia.
Pengetahuan di bidang food technology ini menjadi bekal awal kesuksesannya hingga memiliki bisnis skala besar yang produknya bisa ditemui di seluruh Indonesia. Menurut Bambang Sutantio, latar belakang pendidikan dibidang food technology merupakan modal yang berharga dalam memulai sebuah bisnis. Hal tersebut karena food technology dapat diterapkan mulai pada skala home industri, seperti awal mula berdirinya Cimory yang dimulai pada sebuah garasi rumah hingga industri skala besar.
Dalam berbagai pengalamannya, Bambang Sutantio menekankan pentingnya berpikir kritis dan jeli pada suatu potensi yang ada dan belum terpikirkan oleh orang lain. Pada awal merintis karir, Bambang dihadapkan oleh permasalahan kualitas susu sapi dan persaingan industri susu UHT. Namun dengan pengalaman dan background food technology-nya, Bambang berinovasi mengembangkan produk yoghurt drink pertama di Indonesia. Bambang berprinsip bahwa inovasi harus terus dilakukan meskipun bisnisnya kini telah memiliki profit yang besar.
Dekan FPP Undip, Prof Dr. Ir. Bambang WHEP menyampaikan dalam pembukaan acara kuliah umum, bahwa inovasi produk pangan sangat perlu untuk dilakukan dan terus digerakkan. Hal tersebut karena pangan merupakan permasalahan penting di seluruh dunia. Selain itu pada kuliah umum yang dihadiri oleh hampir 300 peserta ini, Dekan FPP juga menyampaikan harapannya jika baik perguruan tinggi, peneliti dan industri dapat saling bekerja sama untuk terus berinovasi untuk mewujudkan bidang usaha yang tangguh. Lebih jauh disampaikan oleh Dr. Ahmad N Al-Baarri selaku Ketua Program Studi Teknologi Pangan, bahwa upaya berinovasi selalu diberikan kepada mahasiswa terutama kepada mahasiswa di Prodi Teknologi Pangan agar menjadi lulusan yang tangguh dalam memadukan ipteks dan inovasi. Sampai dengan saat ini, Program Studi Teknologi Pangan menjadi jurusan favorit yang ada di Undip dalam menghasilkan sarjana teknologi pangan.