Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Diponegoro menyelenggarakan pengajian rutin dengan tema “Kiat Menciptakan Generasi Berakhlakul Karimah” dengan pembicara Dr. Drs. Syamsulhuda Budi Musthofa, M.Kes (Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip), Jumat (23/9).
Linda Budiyono (Ketua DWP FKM), selaku shohibul bait acara menyampaikan terbentuknya putra-putri yang sholeh sholehah adalah tanggung jawab orang tua serta menjadi tanggung jawab bersama dalam mendidiknya memiliki akhlak yang baik dan terpuji.
Sementara Asih Budiastuti Yos Johan Utama, Ketua DWP Undip menuturkan tema yang diambil sangat menarik sekaligus peserta akan mengetahui kiat-kiat menciptakan generasi berakhlak.
“Orang tua merupakan sosok panutan bagi anak-anak. Anak-anak akan meniru orang tua yang memberikan contoh-contoh perilaku baik, sopan santun atau cara menghargai orang tua. Saat dewasa anak-anak akan bisa memilih teman yang saling mendukung di jalan kebaikan agar tidak terjerumus pergaulan yang salah” ungkapnya.
“Dalam dunia media sosial anak-anak juga harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang etika bermedia sosial. Pendidikan pada anak-anak akan terus berlanjut meskipun mereka telah dewasa, jadi marilah kita semua mendidik anak sejak dini karena hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban kita di akhirat kelak” lanjut ketua DWP Undip.
Pada materinya, Dr. Syamsulhuda mengatakan keihlasan dalam mendidik anak dan menghasilkan generasi Akhlakul Karimah senantiasa membuahkan kesabaran, ketabahan, semangat, dan harapan yang tumbuh dalam balutan doa.
“Kita bisa belajar dari kisah Luqmanul Hakim, manusia biasa yang ditinggikan derajat dan kemuliannya oleh Allah, bukan dari kalangan rasul ataupun nabi namun diabadikan kisahnya dalam surah Luqman. Ia adalah orang saleh yang senantiasa berucap kebenaran dan menasehati kebaikan dan diberi Allah anugerah berupa ilmu hikmah. Untuk menjadi anak yang berbakti, sedari kecil lalu dewasa hingga bersedia merawat orang tua, merupakan upaya-upaya kita yakni dengan mewariskan akhlak-akhlak mulia” terangnya. (Lin-Humas)