Universitas Diponegoro – Semarang. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro menggelar Seminar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini untuk Guru PAUD pada Sabtu (25/2) bertempat di gedung Prof. Soedarto, S.H. Undip Tembalang. Acara ini merupakan wujud kepedulian dan penghargaan kepada guru-guru PAUD.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa Undip sangat mengapresiasi guru-guru PAUD dan kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan pada guru-guru PAUD.
“Kesuksesan anak-anak sangat didukung oleh guru-guru PAUD yang mengajari kasih sayang dengan bahasa yang halus. Jika kita berbicara tentang amal jariyah, maka salah satunya adalah anak-anak yang saleh dan salehah, murid-murid yang dididik dengan baik oleh para guru adalah amal yang tak pernah putus,” ungkap Rektor.
Lebih lanjut Prof. Yos mengatakan tentang peribahasa Jawa Pager Mangkok Luwih Kuat Tinimbang Pager Tembok. Diibaratkan bahwa seperti membangun pagar rumah dimana hubungan yang dijalin dengan saling memberi dan saling menyayangi akan mengokohkan persaudaraan dan hubungan antar sesama. Membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar akan memberi kenyamanan dan ketenangan hidup penghuni rumah. Hal ini menjadi gambaran bagi para guru PAUD dengan siswa-siswanya bahwa kedekatan dan kasih sayang yang dibangun akan menjadi jalan keselamatan dan kesuksesan calon-calon pemimpin generasi masa depan.
Pada kesempatannya Ketua LPPM Undip, Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T. melaporkan PAUD yang diundang dalam acara ini adalah PAUD di sekitar kampus Undip Tembalang yang berasal dari 2 kecamatan (Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik) yang meliputi 23 kelurahan.
“Kegiatan hari ini merupakan kegiatan awal, beberapa tahun ke depan direncanakan secara bertahap akan diikuti dengan pelatihan-pelatihan khusus untuk guru PAUD guna meningkatkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitas mereka. Tujuan program kegiatan antara lain untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru PAUD dalam memahami karakteristik AUD(Anak Usia Dini) secara psikologi, meningkatkan pemahaman guru PAUD dalam kemampuan mengassessmen AUD dalam perspektif pembelajaran melalui bermain, meningkatkan pemahaman filosofi merdeka belajar yang belum utuh dipahami guru PAUD dan memberikan keterampilan guru PAUD dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sebagai inti dari kurikulum merdeka khususnya dalam keterampilan membuat pertanyaan terbuka untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis AUD,” jelas Prof. Jamari.
Hadir sebagai narasumber Dr. Eko Setiawan, S. Pd. I., M. Pd. (Dosen Universitas Islam Malang) dan Dra. Darosy Endah Hyoscyamina, M.Pd. (Dosen Fakultas Psikologi Undip). Dalam closing statement, Dr. Eko mengatakan guru yang profesional adalah guru yang tidak berhenti belajar. Sementara Dra. Darosi menyampaikan tidak ada kata terlambat dalam belajar.
“Mari bersama-sama bermuhasabah dan introspeksi diri, selalu berdoa, berusaha, ikhlas, tawakal, sabar, dan bersyukur. Mari kita menjadi guru yang menyenangkan, mendidik anak-anak PAUD menjadi mandiri, belajar dan terus belajar,” pungkas Darosy. (Lin ed.Ut-Humas)