Mahasiswa KKN Undip Temukan Solusi Ramah Lingkungan untuk Membasmi Gulma

Dalam acara Gelar Karya yang dilaksanakan pada Senin, 19 Februari 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim I Tahun Akademik 2023/2024 menunjukkan hasil karya program kerja mereka selama kurang lebih 35 hari. Tim mahasiswa KKN Undip yang bertempat di Desa Gunungtiga, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang berhasil membuat solusi inovatif untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh gulma. Melalui inovasi pembuatan herbisida, mereka memberikan solusi ramah lingkungan untuk menghilangkan gulma.

Desa Gunungtiga merupakan sebuah area yang terkenal dengan budidaya tumbuhan nanas. Namun, munculnya gulma menjadi permasalahan serius bagi tanaman budidaya karena menyerap zat hara dan menyebabkan penurunan akan kuantitas dan kualitas produksi budidaya. “Dalam konteks simbiosis parasitisme, gulma menjadi pihak yang merugikan taman budidaya,” ungkap Meicko, salah satu mahasiswa KKN Undip Tim I di Desa Gunungtiga.

Herbisida konvensional seperti biosorp 486 seringkali digunakan oleh petani. Akan tetapi biosorp 486 tidak ramah lingkungan karena mengandung glisofat dan mengeluarkan bau yang menyengat. Maka dari itu, Meicko Muttaqiina Aulia, Mahasiswa KKN Undip dari jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Undip memberikan alternatif yang ramah lingkungan untuk membasmi gulma dengan menggunakan bahan sehari-hari yang lebih aman, seperti garam, cuka, dan sabun cuci piring.

“Herbisida ini lebih ekonomis dan mudah dibuat. Cuka memiliki konsentrasi kimia tinggi, sehingga dapat membasmi gulma secara maksimal,” jelas Meicko.

Pembuatan herbisida ini sangat sederhana dan dapat dibuat di rumah dengan menggunakan bahan dasar asam asetat (cuka) dan garam. Cara membuat cairan herbisida secara mandiri adalah dengan merebus 1 liter air, melarutkan 6 garam balok, dan mencampurkan 1 liter air cuka food grade. Jika sudah dingin, larutan ini dapat langsung disemprotkan ke tanaman gulma.

Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi untuk perkebunan nanas di Kecamatan Belik tetapi juga memberdayakan warga untuk mengatasi masalah gulma di lingkungan mereka sendiri. Dengan edukasi pembuatan produk herbisida ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani nanas di Kecamatan Belik dan meningkatkan produksi budidaya tumbuhan sehat tanpa gangguan dari gulma. (GR, ed. Titis-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News