, ,

BCA Berbagi Ilmu, Ajak Mahasiswa UNDIP Siap Hadapi Tantangan Hidup

Bank BCA melalui Bakti BCA menyelenggarakan kuliah umum BCA Berbagi Ilmu dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024. BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro mengangkat tema “Survival Leaderships: Facing Uncertainties” yang sukses dilaksanakan pada Kamis, 7 Mei 2024 di Gedung Prof. Soedarto, S.H. UNDIP. Rektor UNDIP, Wakil Rektor, dan Dekan dari berbagai fakultas di UNDIP menghadiri acara ini. Narasumber yang hadir pada kuliah umum ini adalah Armand W. Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA)  dan Nicholas Saputra (Duta Bakti BCA), dipandu oleh moderator Hera F. Haryn (Executive Vice President BCA).

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyambut baik atas pelaksanaan acara BCA Berbagi Ilmu. “Topik yang dibahas menarik, berisi ilmu yang mahal dari genuine practition. Semoga teman-teman bisa antusias sampai akhir, get the insight and follow their success way,” kata Prof Suharnomo.

Widjaja Stephen selaku Kepala Kantor Wilayah 2 BCA menyampaikan bahwa BCA mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia dan berkomitmen pada pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat kini dan nanti. “Kami berkolaborasi dengan banyak pihak, kali ini dengan UNDIP melalui kuliah umum. Ini adalah implementasi pilar pendidikan Bakti BCA yang memberi pengetahuan bersumber dari praktisi yang membagikan ilmu praktis dan aplikatif,” ungkap Widjaja Stephen.

Hera F. Haryn (Executive Vice President BCA) selaku moderator memandu diskusi mengenai ekonomi global di tengah perubahan zaman secara interaktif. Narasumber pertama, Armand W. Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA) menjelaskan materi berjudul “Survival Leadership Facing Uncertainties. Brand on a Mission: The Power of Purpose.” Armand menyampaikan bahwa hal terpenting dalam hidup adalah hidup itu sendiri. “Prioritaskan kemampuan hidup di segala situasi, kuatkan karakter, kemampuan bahasa, dan cari peluang,” katanya.

Menurut Armand W. Hartono, tidak ada yg tahu atas kehidupan, di mana ketidakpastian (uncertainties) dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni manusia (people), proses (process), dan teknologi (technology). Tentang bagaimana menghadapi tantangan zaman di dunia perbankan, Armand mengungkapkan bahwa dunia perbankan pun harus mau mengikuti perkembangan teknologi dan selalu memperbaiki diri. “Bagaimana hidup itu tergantung diri kita, maka dari itu terus tingkatkan survival skill,” pesannya pada mahasiswa UNDIP.

Diskusi disambung oleh narasumber kedua, Nicholas Saputra (Duta Bakti BCA), yang mengatakan bahwa perubahan akan selalu ada dari zaman ke zaman dan kita harus menemukan cara untuk bertahan. Mengulas tema kuliah umum kali ini, Nicholas berkata, “Salah satu krisis yang paling sering terjadi yaitu krisis ekonomi, tapi pasti ada turning point untuk bangkit kembali. Diperlukan endurance yang baik untuk bertahan, dan salah satu poin pentingnya itu pendidikan. Dengan memiliki pendidikan yang baik, walaupun pekerjaan bermacam-macam pasti tetap bisa beradaptasi.”

Acara berlanjut dengan Sesi tanya jawab (QnA) di mana mahasiswa UNDIP secara langsung bertanya kepada narasumber. Hera F. Haryn menyimpulkan diskusi mengenai “Facing Uncertainties” yakni dengan kolaborasi untuk lebih maju dan tentunya tidak mengedepankan ego demi kepentingan bersama.

Di akhir acara, Armand W. Hartono berpesan kepada para mahasiswa untuk mengikuti komunitas dan memperbanyak relasi, karena di situlah kita akan bertemu orang-orang yang mungkin membantu. Dengan berada di ekosistem yang baik, manusia mampu belajar bahwa sebuah kekurangan dapat diperbaiki. Kemudian, Nicholas Saputra turut berpesan agar peserta kuliah umum hari ini dapat menggunakan privilege sebagai mahasiswa. Ilmu yang didapat dari kampus dan diskusi dengan teman-teman merupakan bekal persiapan diri menjadi bagian dari society yang lebih besar. (Titis-Public Relations)

Share this :

Category

Arsip

Related News