,

Dosen UNDIP Paparkan Kiat Cegah Kanker Serviks

HPV (Human Papillomavirus) merupakan virus yang dapat menimbulkan infeksi di permukaan kulit dan dapat menjadi penyebab Infeksi Menular Seksual (IMS) yang ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit oleh orang yang terinfeksi, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Seseorang yang sudah aktif berhubungan seksual memiliki resiko tinggi terkena HPV meskipun hanya dengan 1 pasangan.

“HPV pada umumnya dapat menghilang dengan sendirinya dalam 2 tahun tanpa meninggalkan masalah kesehatan. Namun dapat pula menimbulkan masalah kesehatan berupa kutil pada alat kelamin hingga kanker, salah satunya adalah kanker serviks, dan seseorang dengan sistem imun yang rendah sangat rentan terkena HPV,” ungkap Fitri Wulandari, M.Clin.Pharm., Apt., Dosen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP).

Salah satu cara untuk mencegah infeksi HPV adalah dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV telah terbukti aman dan efektif. “Vaksin HPV merupakan program imunisasi nasional yang merupakan langkah awal dari upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia, salah satunya kanker serviks,” lanjutnya.

Menurut data WHO pada tahun 2018, kanker serviks merupakan kanker penyebab kematian ke 2 terbesar di Indonesia, dengan jumlah 8,8 % angka kematian dari 9,3 % yang terdiagnosis. Vaksin HPV penting karena dapat menurunkan resiko terpaparnya penyakit kanker serviks.

“Vaksin ini diperuntukkan bagi masyarakat usia 9 tahun-15 tahun (siswa kelas 5 dan kelas 6 SD, serta kelas 3 SMP), yang akan diperluas hingga usia dewasa 21-26 tahun. Pemberian vaksin dapat menurunkan terjangkitnya kutil genital dan lesi prakanker pada masyarakat usia 15-24 tahun, dan dapat menurunkan hingga 87% kasus kanker serviks pada wanita yang mendapatkan vaksinasi pada usia 12-13 tahun, dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan vaksinasi,” jelas Fitri.

Namun, penggunaan vaksin HPV diatas 26 tahun (27-45 tahun) masih mungkin dapat dilakukan dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. “Sejauh ini pemberian vaksin untuk masyarakat diatas usia 26 tahun dinilai dapat tidak cost-effective karena limitasi benefit (mayoritas telah terpapar HPV karena telah aktif berhubungan seksual), sehingga daya proteksi menjadi minimal,” tambahnya.

Selain itu, pemberian vaksin HPV juga dapat diberikan kepada pria bahkan memiliki manfaat mencegah kutil genital hingga kanker penis akibat HPV, serta turut andil untuk mencegah penularan HPV pada wanita sehingga dapat menurunkan prevalensi kanker serviks.

Sumber: Official Instagram Farmasi UNDIP

Share this :

Category

Arsip

Related News