Komitmen Universitas Diponegoro untuk terus berupaya meningkatkan kapasitas kompetensi pegawai di lingkungan Kampus UNDIP dengan bersertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang nantinya memiliki kemampuan dalam implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Maka UPT Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan (K3L) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, dan PMI Kota Semarang menyelenggarakan kegiatan Refreshment Training Pegawai Sertifikasi Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dihadiri perwakilan dari setiap unit kerja di lingkungan UNDIP yaitu sejumlah 69 orang pada Selasa 25/6 bertempat di Gedung Prof. Soedarto S.H., Kampus UNDIP Tembalang.
Refreshment training atau pelatihan penyegaran merupakan salah satu aspek program pelatihan kepada pegawai yang sebelumnya telah memiliki nilai kompeten untuk memperbaharui keterampilan, pengetahuan dan meningkatkan performa personil dengan memfasilitasi sertifikasi K3 serta pemberdayaan pegawai yang ada untuk implementasi budaya K3. Sehingga diharapkan penerapan budaya K3 di UNDIP dapat terencana, sistematis dan terarah.
Berkesempatan memberikan sambutan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UNDIP, Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt. mengutarakan terkait kegiatan Refreshment Training Pegawai Sertifikasi K3 ini diharapkan peserta pada setiap harinya menularkan budaya K3 di unitnya masing-masing dan tetap semangat bekerja demi UNDIP.
Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes. selaku Ketua Tim Kampus Sehat UNDIP dalam sambutannya menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan memberikan penyegaran. Selain itu, setelah acara ini perwakilan dari setiap unit kerja di lingkungan UNDIP bisa bertugas sesuai dengan kompetensinya.
“Agar kampus UNDIP aman, sehat, produktif dalam melakukan aktifitasnya untuk seluruh warga kampus (mahasiswa, tamu, dan pegawai). Semua harus mendapat jaminan layanan dan untuk mengurangi kejadian yang merugikan. Nanti di akhir acara akan diberikan pengarahan dan pengukuhan tanggap darurat,” jelas Bina.
“Kedepannya nanti akan diadakan juga pelatihan K3 listrik, lift, genset, lab, dsb. Harapannya UNDIP zero accident, sehingga UNDIP menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja, kuliah, penelitian, hingga pengabdian,” ungkap Bina sekaligus membuka acara Refreshment Training.
Sementara Nashrudin Anwar, S.T, sebagai perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, saat sesi sambutannya menyampaikan hal pertama terkait kecelakaan kerja bisa berbentuk kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja. Berdasar data sampai bulan Juni ini di Jawa Tengah sudah ada 22.000 kasus kecelakaan di tempat kerja baik dari perusahaan kecil, mikro, hingga perusahaan besar, bahkan tempat kerja publik seperti kampus hingga objek vital nasional. Maka dari itu keberadaan personel K3 sangat penting.
“Hal yang kedua, hari ini dipastikan peran petugas kebakaran berfungsi dengan baik, peran petugas kebakaran ini harus menguasai semua area dari setiap fakultas, kita juga harus memetakan dan memastikan hydrant, apar, dan detector alarm yang ada harus berfungsi dengan baik,” tambahnya.
Untuk hal yang ketiga petugas P3K harus selalu ada di setiap fakultas serta ada orang yang mengurus sarana prasarana P3K. “Saya kira pengadaan prosedur ini sangat penting, ini sebetulnya adalah jabatan fungsional. K3 ini adalah kebutuhan, Kita butuh selamat dan sehat maka dengan seperti itu bapak-ibu dapat melakukan tugas ‘tambahan’ dengan baik. Mari kita sama-sama maksimalkan untuk tercapainya kampus zero accident,” tutur Nasrudin.
Dalam Refreshment Training ini terbagi menjadi 3 kelas pelatihan. Pelatihan kelas pertama terdapat 19 peserta yang antusias mengikuti arahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah yang memberikan pembekalan materi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) yakni berupa metode inspeksi di tempat kerja, penyusunan laporan inspeksi di tempat kerja, dan inspeksi secara mandiri (media visualisasi gambar di tempat kerja) serta melakukan praktik inspeksi di tempat kerja mandiri.
Pada pelatihan di kelas kedua dengan peserta sebanyak 30 orang menyimak pembekalan materi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang berupa pemetaan potensi keadaan darurat, pemetaan kebutuhan sarana keadaan darurat, dan pemeliharaan sarana keadaan darurat, serta pengarahan praktik lapangan teknik penggunaan hidrant.
Adapun, pada pelatihan kelas ketiga yang diikuti sebanyak 19 peserta dengan pemaparan materi oleh PMI Kota Semarang yakni pedoman penyediaan fasilitas P3K, pemahaman dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan pemahaman tata cara melaporkan kegiatan P3K di unit kerja masing- masing, serta dilakukan praktik yaitu tata laksana P3K pada asma, kejang, sesak napas, pingsan, terkilir, tersedak dan tata laksana evakuasi korban.
Di akhir sesi kegiatan Refreshment Training Pegawai Sertifikasi Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terdapat evaluasi dari masing-masing narasumber dilanjutkan dengan penyematan dan pengukuhan kepada seluruh peserta tim tanggap darurat UNDIP oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UNDIP dan Ketua Tim Kampus Sehat UNDIP serta sesi foto bersama. (DHW & Ani T – Humas)