FKM UNDIP Gelar International Conference Bahas Tantangan Multidimensi Dampak Perubahan Iklim

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) menggelar International Conference on Public Health for Tropical and Coastal Development ke-5 tahun 2024 (ICOPH-TCD 2024). Kegiatan ICOPH-TCD ke-5 tahun 2024 ini diselenggarakan pada Selasa, 30 Juli 2024 sampai dengan Rabu, 31 Juli 2024 secara daring melalui platform Zoom meeting.

Pada pembukaan kegiatan ICOPH-TCD 2024 ini dihadiri Rektor UNDIP, Dekan FKM UNDIP beserta jajarannya, Kepala Kantor Pemeringkatan UNDIP, dan peserta konferensi internasional, serta turut mengundang narasumber yaitu Menteri Kesehatan RI yang diwakilkan oleh Direktur Penyehatan Lingkungan dr. Anas Maruf, MKM.; Prof. Elena N. Naumova, Ph.D. dari Tufts University; Prof. Hsiao-Yu Yang dari National Taiwan University; Prof. Dr. Juliana binti Jalaludin dari Faculty of Medicine and Health Sciences Universiti Putra Malaysia; Prof. Hanifa Maher Denny, BSPH, MPH, Ph.D. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro; Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada; dan Dr. Bernadette O’Hare dari School of Medicine University of St Andrews.

Pada kesempatan ini, Rektor UNDIP yang diwakili oleh Kepala Kantor Pemeringkatan UNDIP, Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU., bangga kepada FKM UNDIP karena telah berhasil menyelenggarakan konferensi internasional ICOPH-TCD ke-5 dan menjadi tuan rumah dari tamu-tamu terhormat dari berbagai negara.

Lebih lanjut, Prof Hadiyanto berharap konferensi ini dapat membawa inspirasi yang berharga untuk masa depan yang lebih baik bagi kehidupan dan lingkungan. Konferensi internasional ini juga dapat dijadikan sebagai media untuk menyebarluaskan temuan penelitian berbasis bukti, argumen ilmiah yang berharga, dan berbagi praktek terbaik, serta mendiskusikan isu-isu terkini.

Dekan FKM UNDIP Dr. Budiyono, S.KM., M.Kes., secara resmi membuka acara dan menyambut baik para peserta konferensi internasional. “Kita perlu menyesuaikan diri dengan perubahan sistem kesehatan dan mengembangkan strategi untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim,” ucapnya.

ICOPH-TCD 2024 kali ini mengusung tema “Climate-Sensitive Helath Risk on Coastal Living Enviroment”. Kegiatan ICOPH-TCD 2024 diikuti sebanyak 235 peserta, yang 208 diantaranya adalah oral presenter. Peserta ICOPH-TCD 2024 berasal dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Nigeria, dan India.

Menurut Dr. Budiyono, konferensi internasional ini merupakan kesempatan yang baik untuk memulai kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi di antara berbagai institusi. “Setelah berhasil menyelenggarakan ICOPH-TCD pada tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 dengan lebih dari 1000 peserta, kami dengan bangga untuk melanjutkan rekognisi internasional kami untuk berbagi penelitian dan praktik terbaik rekan-rekan kami di seluruh dunia,” ucap Dr. Budiono.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI yang diwakili oleh Direktur Penyehatan Lingkungan dr. Anas Maruf, MKM., menyebutkan tantangan multidimensi yang kompleks yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta malnutrisi dalam berbagai bentuknya, dan menekankan bahwa untuk mengatasi krisis-krisis tersebut diperlukan perspektif yang benar-benar terintegrasi dan tindakan yang terkoordinasi, berdasarkan pendekatan seluruh pemerintah, seluruh masyarakat, dan pendekatan One Health.

“Penting untuk menyiapkan kebijakan dan strategi terkait ketahanan iklim, penguatan kapasitas organisasi dan kapasitas sumber daya manusia, penilaian kerentanan dan kapasitas adaptasi, penguatan sistem peringatan dini dan respon, peningkatan penelitian kesehatan dan iklim, serta penerapan teknologi yang berkelanjutan dan penerapan teknologi yang berkelanjutan,” seru dr. Anas Maruf.

Pada hari pertama, konferensi internasional ini diisi 2 (dua) sesi diskusi dengan tema “Climate Change on Disease Progression and Changes” dan “Climate Change and Global Health”. Sedangkan pada hari kedua, diisi dengan 4 (Empat) sesi diskusi yang membahas tentang “Climate Change and Malnutrition”, “Climate Change on the Lens of Health Behaviour and Promotion”, “Climate Change and Workers’ Health”, dan “Climate Change and Environmental Health”.

Share this :

Category

Arsip

Related News