7 Ilmuwan UNDIP Masuk Daftar 2% Teratas Dunia 2024 versi Stanford dan Elsevier: Siapa Mereka?

Semarang – Jawa Tengah (19/9). Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali mencatatkan prestasi gemilang di dunia akademik internasional. Tujuh ilmuwan dari UNDIP berhasil masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas di Seluruh Dunia untuk tahun 2024 yang disusun oleh Universitas Stanford. Daftar ini diambil dari Database Penulis di seluruh bidang Ilmu Pengetahuan yang disusun oleh Elsevier, berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.

Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi UNDIP, tetapi juga menunjukkan bahwa kualitas riset yang dilakukan di Indonesia memiliki daya saing global. Berikut adalah profil dari tujuh ilmuwan UNDIP yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut:

1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Peringkat: 57.173)

  • Asal Fakultas: Fakultas Peternakan dan Pertanian
  • Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian

Dia dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.

2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU (Peringkat: 58.005)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Bioproses, Energi

Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.

3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.790)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Membran, Polimer

Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. ahli di bidang membran dan polimer merupakan Guru Besar di Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menjabat sebagai Wakil Rektor I UNDIP. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. menyelesaikan dan meraih gelar sarjana di Universitas Diponegoro pada tahun 1997 dan melanjutkan pendidikan magister di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada tahun 2001. Sedangkan untuk gelar doktornya, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. diperolehnya dari University of Duisburg Essen pada tahun 2007.

4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 144.634)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Tribology, Engineering Design

Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU adalah Guru Besar tetap di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Menyelesaikan pendidikan sarjana sampai pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada Tahun 1999 untuk Sarjana Teknik (ST) dan pada Tahun 2001 untuk Magister Teknik (MT). Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor (Dr) pada Tahun 2006 dari Twente University, Netherland. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi diantaranya adalah Mekanika Kekuatan Bahan, Mekanika Kontak, dan Tribologi. Saat ini sedang melakukan riset tentang Bio-Tribology.

5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D (Peringkat: 162.212)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Membran, Pemisahan Gas

Kusworo merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang Teknologi Membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. Beliau adalah seorang Editor untuk The International Journal Of Science and Engineering, Jurnal Internasional untuk Sumber Daya limbah dan Teknologi limbah.

6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian

Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Prof Andri juga meneliti tentang perkebunan/ pengolahan limbah industri & perkotaan/pemodelan sistem teknik Kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dll) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.

7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283)

  • Asal Fakultas: Fakultas Teknik
  • Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis

Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Mesin UNDIP dengan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) pada Tahun 1998. Gelar Magister Teknik (MT) diperoleh dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Tahun 2000. Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr. Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan pada Tahun 2007. Sampai sekarang aktif  mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi diantaranya adalah Matematika Teknik, Analisa Teknik, Getaran Mekanik, Kinematika dan Dinamika, dan Prinsip Optimasi. Saat ini sedang meneliti tentang machine learning system for machine fault diagnosis and prognosis.

Universitas Diponegoro telah memberikan dukungan penuh kepada para peneliti dengan menyediakan fasilitas riset berkualitas, kesempatan kolaborasi internasional, serta pendanaan untuk pengembangan riset yang relevan. UNDIP juga mendorong pengembangan akademik melalui program pelatihan dan penghargaan bagi para dosen dan peneliti berprestasi.

Dengan masuknya tujuh ilmuwan ini dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia, Universitas Diponegoro semakin menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan internasional.

Organisasi di Balik Peringkat 2% Ilmuwan Teratas Dunia: Universitas Stanford dan Elsevier

Setiap tahun, Universitas Stanford, bekerja sama dengan Elsevier, menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia. Peringkat ini didasarkan pada ‘indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu. Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global.

Stanford, salah satu universitas riset terkemuka di dunia, memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan kontribusi dalam berbagai disiplin ilmu. Melalui kolaborasi ini, Stanford berperan dalam melakukan analisis mendalam terhadap dampak sitasi ilmuwan dan membantu memastikan bahwa metode penilaiannya objektif dan adil, mencakup semua disiplin ilmu pengetahuan.

Elsevier adalah salah satu penerbit terbesar di dunia yang mengelola berbagai jurnal ilmiah terkemuka. Organisasi ini juga mengelola basis data Scopus, yang menyediakan data penting untuk mengukur dampak penelitian ilmuwan di seluruh dunia.

Dengan menggabungkan kekuatan kedua entitas ini, peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.

Share this :

Category

Arsip

Related News