Badan Riset dan Inovasi Nasional Tempatkan UNDIP Dalam Daftar Top Kolaborator 2024

SEMARANG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menempatkan Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam daftar Top Kolaborator 2024 sepadan dengan perguruan tinggi negeri dan swasta nasional dalam publikasi ilmiah. Pengakuan BRIN kepada UNDIP didasarkan pada hasil publikasi ilmiah dalam rentang waktu 2021-2024.

Dasar dari pengakuan yang dinotifikasikan dalam daftar Top Kolaborator 2024 BRIN ini diberikan kepada perguruan tinggi yang publikasi ilmiahnya dinilai membantu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs yang dideklarasikan oleh negara maju maupun negara berkembang pada Sidang Umum PBB pada September 2015 merupakan komitmen global dan nasional untuk menyejahterakan masyarakat melalui 17 tujuan dan sasaran global di tahun 2030.

Dalam join publication dengan BRIN, Universitas Diponegoro menghasilkan 312 scholarly output (karya ilmiah) dengan subjek utama penelitian di bidang Environment of Science sebanyak 40,38%. Karya publikasi UNDIP mendukung pencapaian tujuan SDG 7 yakni Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and Clean Energy) dan SDG 14 Ekosistem Lautan (Life Below Water).

Sebagaimana diketahui, 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) meliputi: (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Suharnomo SE., M.Si menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BRIN yang menjadikan UNDIP dalam jajaran sebagai mitra kerjasama dalam publikasi ilmiah. “Ini adalah wujud kepercayaan dari lembaga nasional yang menaungi kegiatan riset dan inovasi kepada UNDIP. Kami tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan ini. Kami akan terus bertekun untuk melakukan riset-riset dan inovasi yang bermanfaat bagi umat manusia,” kata Suharnomo, Senin (28/10/2024).

Dikatakan, riset dan inovasi adalah bagian penting dalam pendidikan tinggi di samping pengajaran dan pengabdian masyarakat. Dia berharap riset dan inovasi yang dilakukan sivitas akademika UNDIP selain harus berpijak pada standar akademik, juga bisa menjawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Dengan begitu, karya ilmiahnya selain memenuhi standar akademik, juga bermanfaat bagi masyarakat dan kehidupan bersama.

Perguruan tinggi yang kampus utamanya berada di Kota Semarang dan memiliki Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupatan Batang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Rembang ini memiliki 184 jurnal yang aktif. Dari 184 jurnal tersebut, sebanyak 146 jurnal sudah masuk dalam Garuda-indexed Journals Proportion, indeks publikasi Indonesia yang dikenal sebagai Garba Rujukan Digital (Garuda) yang dikelola Kementerian Ristekdikti. Kampus Diponegoro juga sudah memiliki 7 jurnal bereputasi internasional dan masuk dalam daftar Scopus, Scimago SJR dan WOS (ESCI).

Adapun jika ditilik berdasarkan akreditasi SINTA (Science and Technology Index), portal khusus yang dibentuk oleh Ristekdikti untuk membantu mengakses semua hasil publikasi karya tulis ilmiah terakreditasi, ada 7 jurnal UNDIP yang masuk dalam tingkatan paling tinggi sebagai SINTA 1 (S1), pengakuan sebagai jurnal yang umumnya sudah terindeks Scopus atau jurnal internasional bereputasi serta terakreditasi melalui Arjuna dengan nilai A. Kemudian 35 jurnal masuk kategori SINTA 2, telah terkareditas melalui arjuna dengan nilai 70 hingga 84 dan telah terkareditasi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sesuai dengan tata kelola dan standart yang berlaku.

Jurnal UNDIP yang masuk dalam SINTA 3 ada 29 jurnal, selanjutnya 17 jurnal masuk SINTA 4, sementara yang masuk SINTA 5 dan SINTA 6 masing-masing hanya 8 jurnal dan 1 jurnal. “Kami akan terus memperbaiki kategori jurnal-jurnal yang ada di UNDIP melalui berbagai upaya yang bisa dilakukan,” tukas Suharnomo. (***)

Share this :

Category

Arsip

Related News