Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ajak Santri Ponpes Asshodiqiyah Menjadi Kader Kesehatan

SEMARANG – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan santri Pondok Pesantren Asshodiqiyah, mahasiswa KKN Tematik UNDIP membentuk kader kesehatan santri melalui adanya Surat Keputusan Pembentukan Kader Kesehatan Santri Pondok Pesantren Asshodiqiyah Tahun 2024 yang disahkan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Dr. H. M. Shidqon Prabowo, M.H (Gus Shidqon). Kader kesehatan yang dibentuk terdiri dari delapan orang, yang terdiri dari 4 orang santri putra dan putri.

Setelah para kader dibentuk, kader santri ini dibina dan diberdayakan melalui kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Kader Kesehatan Santri Ponpes Asshodiqiyah 2024 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 3 November 2024 di Aula Putra Pondok pesantren Asshodiqiyah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kader kesehatan santri dan didampingi oleh pengurus pondok.

“Kader kesehatan santri ini dibentuk agar kesehatan di pondok ini semakin baik melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan dan cek kesehatan,” ujar Masrur, Lurah Ponpes Asshodiqiyah.

Sosialisasi ini dilakukan oleh Adzkian Fairushoum Siqhny dan Wahyu Danik Hastamy, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNDIP angkatan 2021. Kegiatan ini menjelaskan kepada kader santri mengenai tujuan dan manfaat menjadi kader, tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kader santri, dan terdapat juga praktik secara langsung oleh para kader.

“Tugas dan tanggung jawab mereka selama menjadi kader kesehatan santri ini adalah melakukan penyuluhan kesehatan sebulan sekali, pemeriksaan kesehatan setiap empat bulan sekali, melakukan Pemberantasan Jentik Nyamuk (PJN) setiap 2 minggu sekali, dan berbudidaya Maggot BSF.” kata Adzkian Fairushoum.

Kader kesehatan santri juga diajari dan praktik secara langsung dalam melakukan cek kesehatan yang meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, lingkar lengan atas (LILA), hingga monitoring dan pelaporannya. Mereka juga belajar dalam melakukan penyuluhan kesehatan menggunakan poster dan memeriksa jentik nyamuk yang ada di lingkungan sekitar. Mereka juga belajar cara membudidayakan Maggot BSF sehingga dapat memanfaatkan limbah organik di pondok dan menjadi penghasilan tambahan untuk pondok pesantren.

Harapannya dengan dibentuknya kader kesehatan santri dan sosialisasi ini dapat meningkatkan kepedulian seluruh santri pondok sehingga dapat menciptakan lingkungan Pondok Pesantren Asshodiqiyah yang sehat dan sejahtera sehingga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.

Share this :

Category

Arsip

Related News