Mahasiswa KKN UNDIP Pamerkan Karya Inovasi di Kabupaten Wonosobo

UNDIP, Semarang (12/2) – UNDIP kembali menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan KKN Tim II tahun 2024/2025 Salah satu daerah yang menjadi target penerjunan mahasiswa KKN Undip Tim II ini ialah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sejumlah mahasiswa disebar ke beberapa desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kepil dan Kecamatan Kalibawang.

Pada tanggal 12 Februari 2025, mahasiswa KKN Tim II Undip 2024/2025 Kabupaten Wonosobo menggelar acara Gelar Karya KKN dengan tema “Samagama Rasa”.  Dalam acara gelar karya ini, para mahasiswa KKN memamerkan produk-produk unggulan Kabupaten Wonosobo hasil pengabdian sesuai dengan potensi-potensi yang ada di tiap wilayah tempat mereka mengabdi. Expo ini diselenggarakan di Lapangan Kepil.

Gelar Karya KKN ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) UNDIP, Adnan Fauzi, S.T., M.Kom., Koordinator Dosen Wilayah Kabupaten Wonosobo Dr. Fuad Muhammad, S.Si., M.Si., Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar, M.M., beserta jajaran pimpinan di wilayah Kecamatan Kepil dan Kecamatan Kalibawang.

Wakil Bupati Wonosobo menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa KKN UNDIP di Kabupaten Wonosobo. Ia berharap ke depannya semakin banyak daerah yang menjadi lokasi KKN, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas mereka sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Terima kasih kepada UNDIP yang telah memberikan kesempatan bagi Kabupaten Wonosobo untuk menerima mahasiswa luar biasa yang berkreasi dan berinovasi di berbagai desa di Kecamatan Kepil dan Kalibawang. Kehadiran mahasiswa KKN ini menjadi motivasi yang berharga bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Kabupaten Wonosobo selalu terbuka bagi mahasiswa KKN. “Kami siap menyambut teman-teman KKN di Wonosobo agar kita dapat bersama-sama menggali dan mengembangkan potensi desa dalam rangka membangun Wonosobo yang lebih maju,” tuturnya.

Kepala P2KKN menyampaikan bahwa program KKN tidak hanya menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan, tetapi juga sebagai wadah untuk belajar bermasyarakat. “KKN bukan hanya tentang mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan, tetapi juga tentang belajar bermasyarakat. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat, terutama dari kepala desa dan jajarannya.” ungkapnya.

Harapan kami, mahasiswa yang terjun ke lokasi KKN dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi serta permasalahan desa, sekaligus memberikan solusi yang tepat. Selain itu, kehadiran mahasiswa KKN juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak di desa. Dengan begitu mereka dapat  memberikan gambaran tentang dunia perkuliahan, serta mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.” tambah Kepala P2KKN tersebut.

Berbagai produk dipamerkan pada gelar karya ini. Tidak hanya kuliner, terdapat juga beberapa terobosan teknologi hasil ide dari mahasiswa KKN yang memanfaatkan potensi desa tempat mereka mengabdi. Terobosan produk kuliner yang dipamerkan antara lain adalah inovasi produk olahan singkong, pembuatan nugget bergizi, produksi gula aren, dan masih banyak lagi. Adapun teknologi yang ditawarkan juga beragam, antara lain pembuatan alat peminimalisir asap, pembuatan ecobrick dari sampah plastik, modernisasi peralatan pakan ternak, pengolahan briket dan lain sebagainya.

Program KKN ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat luas. Selain membantu mengembangkan potensi desa, kehadiran mahasiswa diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Hng-Public Relations)

Share this :

Category

Arsip

Related News