UNDIP, Brebes (30/ 07) — Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan akses air bersih bagi masyarakat pesisir melalui pengembangan teknologi desalinasi. Inisiatif ini kembali diperluas dengan peresmian instalasi desalinasi di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Rabu (30/9/2025).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan apresiasinya terhadap UNDIP atas kontribusi nyata dalam menjawab tantangan kesulitan air bersih, bahkan ketersediaan air minum melalui inovasi teknologi. “Ini kali kedua saya datang ke sini. Kali ini, bersama Undip, kita menginisiasi desalinasi, mengubah air payau menjadi air tawar yang siap dikonsumsi. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Taj Yasin.
Teknologi desalinasi yang digunakan merupakan hasil karya Prof. I Nyoman Widiasa, dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UNDIP, yang dikembangkan secara mandiri oleh tim riset Universitas Diponegoro. ” Kami senang alat desalinasi air UNDIP telah diterapkan semakin luas ke berbagai daerah, sebelumnya kami menerapkannya di masyarakat Teluk Awur Jepara yang memproduksi 200 ribu liter air bersih tiap hari untuk warga, katanya.
Sebelumnya, program serupa telah diresmikan di Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan pada Maret 2025. Inovasi ini tidak hanya menyelesaikan masalah air bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. “Dengan adanya desalinasi, UMKM lokal seperti sirup rumput laut bisa berkembang lebih cepat,” tambahnya.

Kepala Desa Randusanga Kulon, Affan Setyono, menyampaikan bahwa air hasil desalinasi akan didistribusikan gratis selama satu bulan kepada 2.685 kepala keluarga, masing-masing satu jeriken. “Kami siap mengelola dan nantinya menjual dengan harga yang terjangkau untuk operasional. Terima kasih kepada Pemprov Jateng dan Undip atas hibah ini,” kata Affan.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat. “Pengembangan teknologi desalinasi oleh Prof. Nyoman merupakan bentuk nyata semangat Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat, serta bagian dari Dikti Saintek Berdampak yang mendorong kampus hadir bagi masyarakat,” ujar Rektor.
Program desalinasi akan terus diperluas ke wilayah pesisir lainnya seperti kabupaten Demak, Pati dan Rembang pada bulan Agustus mendatang, sebagai bentuk kesinambungan inovasi yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.(Komunikasi Publik/ UNDIP/ Nurul)