UNDIP, Semarang (30/7) – Sebanyak 29 (dua puluh sembilan) mahasiswa internasional dari berbagai universitas di Malaysia, Singapura, China, dan Amerika Serikat telah sukses mengikuti 7th Psychology International Summer Community Engagement and Visit to Cultural Heritage (PSYCHE) 2025 yang diselenggarakan pada 22–30 Juli 2025 di Semarang, Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dengan mengusung tema “Integrating Cultural Wisdom and Digital Innovation for Empowering Mental Health in Communities.”
Dalam sambutannya, Prof. Dian Ratna Sawitri, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi UNDIP, menyampaikan “shared commitment to more resilient communities, grow locally also globally” menegaskan bahwa PSYCHE merupakan ruang untuk belajar dan berbagi tentang budaya, serta bagaimana mengintegrasikannya dengan inovasi teknologi digital untuk meningkatkan kesehatan mental komunitas. Program ini menggabungkan pendekatan akademik, pengalaman lintas budaya, kegiatan berbasis komunitas, dan kolaborasi internasional dalam pengembangan proyek.
Program dimulai di kampus Universitas Diponegoro dengan serangkaian kuliah umum dan lokakarya, termasuk sesi bersama Prof. Mike Yough, Dr. Herdiyan Maulana, Dr Adian Khoironi, S.T., M.Si., dan Yohanis Franz La Kahija, M.Sc. Peserta juga mengikuti lokakarya tari tradisional, belajar kesenian di Klub Merby, kunjungan ke kawasan Kota Lama Semarang, dan kegiatan team building yang mempererat hubungan antar peserta lintas negara.
Pada paruh kedua program, peserta tinggal bersama warga melalui program homestay di Desa Lerep, Kabupaten Semarang. Mereka turut serta dalam aktivitas budaya dan pertanian, belajar bahasa Jawa, serta mengikuti pertunjukan seni lokal seperti kirab obor dan pentas kesenian. Peserta juga menjelajahi alam sekitar desa, termasuk kegiatan hiking ke air terjun setempat.
Di akhir program, para peserta mengembangkan dan mempresentasikan proyek kolaboratif mengenai promosi kesehatan mental yang menggabungkan pendekatan budaya lokal dan inovasi digital. Presentasi dilakukan dalam forum akademik formal, diikuti dengan pertunjukan seni dan penutupan resmi sebagai penanda berakhirnya rangkaian kegiatan.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai negara memberikan dinamika pembelajaran yang kaya dan memperkuat semangat kolaborasi lintas budaya. Program ini tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga memperkuat komitmen Universitas Diponegoro dalam menjembatani pengetahuan lokal dan global demi kesehatan mental yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Komunikasi Publik/UNDIP/F.Psi)