Dari UNDIP untuk Warga: WPA Kelurahan Tembalang Gelar Transfer Learning Seputar HIV AIDS

UNDIP, Semarang (30/ 09) – Warga Peduli AIDS (WPA) Kelurahan Tembalang yang diinisiasi oleh Tim PPK Ormawa STOPHIVA dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, sukses menggelar kegiatan transfer learning tentang HIV AIDS untuk warga Tembalang.

Kegiatan transfer learning dilaksanakan dari pintu ke pintu, dipandu anggota WPA yang telah dilatih sebelumnya dan didampingi oleh Tim PPK Ormawa STOPHIVA FKM Undip. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam membentuk komunitas WPA yang berdaya, terlatih, dan berperan aktif dalam menghapus stigma negatif terhadap Orang dengan HIV AIDS (ODHIV).

Melalui pendekatan transfer learning, warga yang telah mendapatkan edukasi dan pelatihan sebelumnya kini menyalurkan kembali pengetahuannya kepada masyarakat sekitar. Mereka membagikan informasi penting terkait HIV AIDS secara langsung kepada warga lain, dengan harapan tumbuhnya masyarakat yang lebih peduli, terbuka, dan mendukung ODHIV.


Program ini lahir dari kepedulian terhadap masih tingginya stigma negatif yang melekat pada Orang dengan HIV (ODHIV) di masyarakat. Padahal, tidak semua kasus HIV disebabkan oleh perilaku berisiko. Banyak di antara mereka yang membutuhkan dukungan, bukan diskriminasi.

Melalui edukasi berkelanjutan ini, WPA Kelurahan Tembalang berkomitmen untuk menumbuhkan empati dan solidaritas sosial di tengah masyarakat. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan HIV AIDS, cara penularan, pencegahan, serta pelurusan berbagai miskonsepsi yang masih sering beredar di masyarakat. Penyampaian dilakukan secara santai dan interaktif melalui diskusi bersama, sehingga warga dapat lebih mudah memahami informasi yang diberikan.

Anggota WPA Kelurahan Tembalang bersama Tim PPK Ormawa STOPHIVA terlihat aktif menyampaikan informasi seputar HIV AIDS secara langsung kepada warga di lingkungan sekitar dan warga.

Ibu Sumini, Ketua RW 7 sekaligus anggota aktif WPA, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungannya terhadap kegiatan ini. “Saya senang bisa ikut langsung dan berbagi ilmu kepada warga. Semoga masyarakat semakin terbuka dan mau saling menolong karena kita semua manusia yang sama,” ujarnya dengan semangat.

Menurutnya, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian bisa dimulai dari lingkungan terdekat untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan sehat. Kedepannya, Tim PPK Ormawa STOPHIVA berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal terbentuknya WPA di kelurahan lain.

Dengan meluasnya jejaring WPA hingga tingkat kecamatan, diharapkan akan terwujud masyarakat yang bebas stigma dan lebih tangguh dalam menghadapi isu HIV AIDS. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil — dari warga, oleh warga, dan untuk warga — menuju Tembalang yang peduli dan bebas stigma HIV AIDS.

Dari kegiatan ini setidaknya ada 50 KK yang mendapatkan manfaat positif. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu mendukung kehidupan sehat dan sejahtera (SDG 3), mengurangi ketimpangan (SDG 10), serta perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh (SDG 16). (Komunikasi Publik/ FKM/ Dita. Ed. Nurul)

Share this :