UNDIP, Semarang (7/11) – Fakultas Kesehatan Masyarakat menjadi Tuan Rumah Rakernas ke-16 Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Regional Tengah I – Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Dr. Budiyono, SKM., M.Kes. Rakernas yang berlangsung 29 Oktober sampai dengan 1 November 2025 ini diikuti 228 peserta dengan melibatkan kurang lebih 15 narasumber dari berbagai ahli, praktisi, dan akademisi.
Kegiatan diawali dengan Workshop Pra Rakernas dengan tujuh (7) macam pelatihan mendukung kegiatan akademik di antaranya pelatihan penyusunan Kurikulum OBE, Penyusunan dan evaluasi RPL tipe A, Kesehatan Reproduksi dalam Bencana, Menulis Produktif-Artikel Ilmiah Menggunakan AI, Policy Brief, Akreditasi Instrumen Baru, hingga workship Health Equity Assessment Tools (HEAT) dari WHO.
Pada kesempatan ini, Indonesia Public Health Olympiad (IPHO), mengadakan kompetisi di bidang kesehatan masyarakat di antaranya Perencanaan Program Kesehatan, Perancangan SIK, Inovasi Wirausaha Bidang KesMasy, Jingle & Movie Fest Senam Germas Kreatif, Policy Brief, dan Pilmakesmaspres. Kompetisi ini sendiri diikuti 214 tim dengan total 590 mahasiswa S1 dan S2 yang berasal dari 44 perguruan tinggi dari 20 provinsi di Indonesia.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional dengan tema Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Mendukung Asta Cita: Penguatan Strategi Promotif dan Preventif yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas yang diselenggarakan pada tanggal 1 November 2025 di The Wujil Resort & Conventions.
Dalam Rakernas, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin hadir sebagai keynote speaker. Hadir juga narasumber dari berbagai institusi di antaranya SDMK Kemenkes RI, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemdukbangga/BKKBN, Sekjen Kemensos RI, Tohoku University, UNFPA, BGN, BNPB RI, Deputi Bidang Kesga Kemenkes RI. Plenary session juga diikuti para ahli dan akademisi dalam topik Progress Profesi Kesehatan Masyarakat, serta diakhiri dengan Rapat Kerja Nasional AIPTKMI.
Pada paparannya, Menteri Kesehatan RI menyampaikan Kementerian Kesehatan mendukung untuk proses pendirian Pendidikan profesi kesehatan masyarakat, dan menegaskan ke depannya profesi kesehatan masyarakat akan ditetapkan sebagai jabatan fungsional. Jabatan fungsional Kesehatan Masyarakat, dalam hal ini, tidak lagi dibedakan menjadi tenaga epidemiologi, promosi kesehatan, adminkes, dan lain sebagainya.
Pernyataan tersebut juga diperkuat Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, dr. Yuli Farianti, M.Epid. Ia menyampaikan, Kementerian Kesehatan ke depan akan memproses kebijakan terkait penyatuan jabatan fungsional bagi tenaga Kesehatan Masyarakat.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mewadahi para pimpinan perguruan tinggi untuk memperkuat peran ahli kesehatan masyarakat dalam mendukung Asta Cita sebagaimana cita-cita Bapak Presiden. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan Asta Cita ke-4, secara khusus bertujuan untuk memperkuat pembangunan SDM, yang mencakup sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. (Komunikasi Publik/UNDIP/FKM)







