FPIK UNDIP Gelar Konferensi Internasional ICOIRS 3rd

  • 9 Negara Hadir Berbagi Pengalaman

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan /FPIK Universitas Diponegoro berhasil menggelar Konferensi International Converence of Indonesia for Remote Sensing ICOIRS 3rd 2017 – PIT MAPIN XXIV, di Hotel Patra Jasa Semarang, Selasa (31/10). Konferensi internasional tahun ini merupakan kegiatan terbesar dari MAPIN (Masyarakat Ahli Penginderaan Jarak Jauh) karena berhasil menggandeng 9 negara, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Nepal, Jepang, Taiwan, Malaysia, Thailand, Perancis  dan Singapura.

Menurut Ketua Panitia ICOIRS ke-3, Muhammad Helmi, Remote Sensing merupakan pengetahuan dan tehnolgi untuk perolehan data permukaan bumi tanpa kontak fisik obyeknya yang dilakukan melalui analisis data pengindraan jauh, seperti foto satelit, foto udara, drone dan pesawat ulang alik. “Tehnologi ini digunakan untuk monitoring bencana, seperti abrasi pantai, amblesan tanah, kebakaran hutan, lahan longsor, penataan ruang di darat dan laut, pemetaan daerah rawan bencana gunung berapi, yang semua itu sangat bermanfaat bagi pemerintah pusat maupun daerah karena dapat dijadikan data base dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan”.tutur dosen FPIK Undip yang juga Pakar di bidang remote sensing.

Sebanyak 204 makalah dari beberapa negara yang turut berpartispasi akan dipresentasikan selama 3 hari konferensi berlangsung. Komite ICOIRS 3rd 2017 ini juga menandatangani kesepakatan dengan the thestitute of physics (IOP) untuk mempublikasikan rangkaian konferensi di seri konferensi IOP yang terindeks Scopus, jurnal internasional BIOTROPIA (TheSoutheast Asian Journal of Tropical Biology) dan Geoplanning Journal ofGeomatics and Planning edisi khusus. Helmi menambahkan kolaborasi dengan publikasi internasional tersebut tentunya akan meningkatkan visibilitas makalah konferensi di tingkat internasional yang bermanfaat bagi pemateri maupun institusinya, seperti Indonesian Society for Remote Sensing (ISRS / MAPIN), PUI-PT COREM (Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok – Pusat Studi Mitigasi dan Rehabilitasi Pesisir) Universitas Diponegoro, LAPAN (Institut Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia), dan Badan Informasi Geospasial.

Konferensi Internasional yang menjadi bagian dari serangkaian kegiatan peringatan Dies ke 60 tahun Universitas Diponegoro ini menjadi forum untuk mempertemukan peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi dari negara maju dan berkembang untuk berbagi wawasan tentang tantangan dan peluang teknologi penginderaan jauh dan penerapannya dalam memecahkan masalah negara-negara Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya. Selain itu juga akan dipamerkan hasil-hasil penelitian mutakhir dari seluruh Asia Tenggara, dengan fokus pada tema ekuitas dan risiko, pembelajaran, pengembangan kapasitas, metodologi, dan kemungkinan pendekatan investasi dalam penginderaan jarak jauh.

Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.MHum dalam sambutannya menyatakan kabanggaannya atas terselenggaranya konferensi yang berhasil menggandeng 8 negara. Rektor sangat berharap dengan terselenggaranya konferensi internasional ini akan memberikan informasi dan tukar pengalaman serta beberapa gagasan penelitian yang sangat bermafaat bagi masyarakat. “Saya berharap muncul gagasan-gagasan cemerlang dari makalah yang dipresentasikan, hasil hasil penelitian maupun kolaborasi pengalaman potensial di luar negeri dalam penangan masalah, sehingga kita dapat membumikan hasil-hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat seperti tema Dies Undip tahun ini yaitu Riset untuk Rakyat” tandas Rektor yang juga guru besar Acara TUN Fakultas Hukum Undip. (Humas Undip)

Share this :

Category

Arsip

Related News