Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Diponegoro sesi pagi dan siang hari pertama, Sabtu (12/4) berjalan tertib dan lancar. Setidaknya hal ini tampak dari kesiapan panitia pelaksana UTBK di Undip dan tidak adanya peserta datang terlambat saat ujian dimulai. Ruang test UTBK yang ditempati 20 sampai 40 peserta rata-rata penuh dan hanya tampak 2-3 kursi kosong. Dari pantauan media, jalanan menuju kampus Undip Tembalang dan Pleburan pun relatif lancar, tidak seperti test SBMPTN tahun lalu yang menimbulkan kemacetan parah.
Tahun ini jumlah peserta yang akan mengikuti test di Undip sebanyak 39.603 peserta, yang terbagi Kelompok Saintek 21.739 dan Kelompok Soshum 17.864. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang melibatkan beberapa sekolah di Semarang, pelaksanaan UTBK di Undip diselenggarakan secara mandiri yang dipusatkan beberapa fakultas yang berlokasi di kampus Tembalang dan kampus Pleburan. Pelaksanaannya pun di khususkan setiap hari Sabtu dan Minggu selama 22 sesi sampai nanti tanggal 26 Mei 2019.
Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.MHum yang dihubungi di sela-sela monitoring, membenarkan suasana ketertiban dan kelancaran jalannya test UTBK pada hari pertama. Prof Yos memberikan apresiasi pada panitia yang sudah menyiapkan berlangsungnya UTBK, termasuk layanan pada peserta difable. “kami sediakan 1850 komputer dan beberapa unit cadangan untuk melayani peserta. Dan itu kami adakan secara mandiri sehingga kami dapat langsung memantau dan memonitor jalannya test UTBK secara penuh” ujarnya. Kesiapan ini juga terkait dengan antisipasi penuh terhadap kemungkinan joki yang mencoba menyusup sebagai peserta test. “Insyaalloh, semua aman dan lancar karena petugas akan secara penuh mengawasi dan mendeteksi secara berlapis persyaratan dan identitas peserta. “Jangan percaya terhadap oknum yang bisa membantu mengerjakan soal, karena soal tiap hari dan tiap sesi akan berbeda bentuk dan typenya” terang guru besar hukum tata usaha negara.
Sementara itu menurut Aji Pratama, peserta UTBK hari Sabtu sesi pagi yang tahun lalu ikut SBMPTN juga mengatakan dengan test model UTBK ini lebih mudah dan nyaman karena masing-masing soal ada waktunya sehingga peserta dapat mengalokasikan waktu untuk menjawab soal-soal. “kalau soal saya kira lebih mudah dibandingkan tahun lalu, dan enaknya di komputer tertera waktunya sehingga saya mengetahui kurang berapa menit untuk mengerjakan masing-masing soal “ kata mahasiswa salah satu PTN di Semarang.
Berbeda dengan Adji yang sudah siap dengan pelaksanaan test, Agung peserta dari SMA 1 Jepara dan Devi peserta dari SMA 1 Weleri menyampaikan kegelisahannya. Mereka merasa deg-degan, karena baru mengikuti pertama kali test masuk perguruan tinggi negeri. Selama ini mereka hanya mengandalkan pemahaman pelajaran dari guru-guru mereka jadi belum mengetahui bagaimana type soal UTBK yang berbeda dengan SBMPTN tahun lalu. “ini saya baru pertama kali mengikuti test, jadi agak deg-deganjuga” terangnya polos, di sela-sela menunggu jadwal masuk test UTBK.(ND Humas)