SUMMER COURSE PROGRAM COMMUNITY PARTICIPATION IN PUBLIC HEALTH toward top 500 world university rankings

Salah satu kunci sukses program kesehatan masyarakat di Indonesia adalah keterlibatan dan peran aktif dari masyarakat.  Tanpa adanya peran serta masyarakat, banyak program pemerintah yang akan terhambat.  Untuk memperkenalkan hal tersebut, maka Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP bermaksud untuk menyelenggarakan Program Summer Course dengan tema Community Participation in Public Health

Program Summer Course ini pertama kalinya diadakan di FKM UNDIP dengan target peserta sebanyak 15 partisipan yang berasal dari tiga negara, baik mahasiswa, dosen ataupun peneliti di bidang kesehatan masyarakat. Saat ini sudah terdaftar 16 peserta dari AS, Jerman, Pakistan, Bhutan dan Thailand.   Kegiatan direncanakan selama 10 hari sejak tanggal 10 Juli hingga 19 Juli 2019 dalam rangka mencapai ranking 500 besar world class university.  Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk mendatangkan dosen dan mahasiswa internasional untuk belajar keilmuan community participation in public health di FKM UNDIP, mengembangkan materi summer course tentang community participation in public health, menumbuhkan budaya kerja sama keilmuan dalam suasana multikultural bagi civitas akademika dan menginisiasi dan mempromosikan program internasionalisasi FKM UNDIP.

Berbagai instansi yang terlibat antara lain Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas Rowosari. Puskesmas Tlogosari Wetan, Bapelkes, serta kelompok-kelompok masyarakat seperti klas ibu hamil, posyandu, posbindu dan FKK. Selain itu juga akan dilakukan pelatihan pemilahan sampah di Bank Sampah Resik Becik, pelatihan membatik di kampong batik dan kunjungan ke home industry jamu Wonolopo. Peserta diharapkan terlibat aktif dalam berbagai aktivitas yang diselenggarakan, termasuk dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Summer course ini juga mengadakan kunjungan ke berbagai objek wisata, baik itu di kota Semarang, maupun di wilayah Jawa Tengah dan Jogja. Berbagai spot menarik di dalam kota Semarang,  antara lain kota lama, Lawang Sewu, Sam Po Kong  menjadi destinasi yang tidak dilewatkan. Cagar budaya di luar kota seperti candi Prambanan dan Keraton Jogja, juga menjadi tujuan wisata untuk memperkenalkan warisan leluhur bangsa. Diharapkan program ini bisa berlanjut dari tahun ke tahun dengan keterlibatan jumlah da nasal Negara yang semakin meningkat.

Share this :

Category

Arsip

Related News