Salah satu ekosistem pesisir yang penting yakni terumbu karang. Terumbu karang dan ekosistem terkait mempunyai peranan penting sebagai sumber nutrisi serta tempat hidup dan perkembangbiakan bagi banyak biota laut. Selain memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang sangat tinggi, ekosistem terumbu karang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan di wilayah pesisir. Adanya pemanfaatan sumber daya alam terumbu karang dan ekosistem terkait didukung aktivitas manusia yang memanfaatkan ekosistem tersebut berpengaruh pada kelestarian dan keberadaan ekosistem terumbu karang di masa mendatang.
Begitu pentingnya keberadaan ekosistem terumbu karang dan didorong semakin meningkatnya perhatian masyarakat terhadap ekosistem terumbu karang, dibutuhkan informasi kondisi ekosistem terumbu karang saat ini. Untuk itu Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip menginisiasi dengan menggelar pertemuan ilmiah nasional dalam wadah Konferensi Nasional Terumbu Karang 2019 bekerjasama dengan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI bertempat di Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang, Kamis (4/7).
Sebanyak 47 (empat puluh tujuh) makalah dibahas pada Konferensi Nasional ini, meliputi 30 (tiga puluh) makalah tentang ekosistem terumbu karang, 9 (sembilan) makalah tentang lamun yakni tumbuhan berbunga (angiospermae) yang tumbuh baik di laut dangkal dan 8 (delapan) makalah tentang mangrove.
Mewakili Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Prof. Dr. Suharsono dalam sambutannya menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini LIPI sudah bekerjasama dengan 8 (delapan) universitas yakni Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji), Universitas Mataram, Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, UNSRAT (Universitas Sam Ratulangi) dan Universitas Haluoleo dalam membangun sumber daya manusia (human resource development) untuk mengelola laut termasuk didalamnya ekosistem terumbu karang. Lebih lanjut, Suharsono menyampaikan bahwa, “UNDIP khususnya Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan telah ditetapkan oleh LIPI menjadi salah satu Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi sertifikasi profesi penilai ekosistem terumbu karang”.
Membuka acara dan memberikan sambutan pula Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Budi Setiyono,S.Sos.,M.Pol.Admin.,Ph.D menyampaikan bahwa, “Berharap Undip menjadi center of excellent (Pusat Layanan Unggulan) untuk mengkaji isu-isu penting yang berkaitan dengan ekosistem terumbu karang, sehingga hasil kajian dapat dijadikan rujukan untuk tingkat nasional dan internasional”. “Kedepan diharapkan Undip menjadi pusat IPTEK untuk penelitian dan pengelolaan ekosistem terumbu karang dengan bekerjasama dengan stakeholder lainnya sehingga hasil penelitian dapat memberikan maanfaat riil”,ujar Budi Setiyono.
Sementara itu, selaku Ketua Panitia Penyelenggara, Dr.Ir.Munasik,M.Sc. menyampaikan bahwa, “Konferensi Nasional Terumbu Karang ini adalah yang pertama dan berharap akan berlangsung secara periodik”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, “Sudah banyak sekali hasil penelitian tentang terumbu karang, lamun dan mangrove yang dimiliki, tetapi diseminasi masih terbatas, sehingga perlu media diseminasi untuk kemanfaatan dari hasil penelitian yang sudah ada’, pungkasnya.
Ada banyak pemakalah dan pakar yang hadir, diantaranya Prof. Dr. Suharsono dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, ST dari Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Prof Ir. Ocky Karna Radjasa,M.Sc. dari Universitas Diponegoro dan Ir. Komang Parmita,M.Sc. yakni General Manager PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Jati B) pada Konferensi Nasional Terumbu Karang yang berlangsung di Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang tersebut. (Ut-Humas)